Gambar

ROBERT ADHI KSP

Masih ingat Zinedine Zidane Pesepak bola Perancis keturunan Aljazair ini menjadi pahlawan Perancis dalam Piala Dunia 1998. Dalam final melawan Brasil yang digelar di Stade de France St Denis, Paris, Zidane menyumbang dua gol, sedangkan Emmanuel Petit satu gol, membuat tim Perancis menang telak 3-0 atas tim ”Samba”.

Zidane membuat Peringatan ke-209 Hari Kemerdekaan Perancis, 14 Juli 1998, menjadi ”sesuatu banget”. Lebih dari satu juta rakyat Perancis merayakan kemenangan pertama tim Perancis dalam Piala Dunia di Champs Elysees.

Dua gol Zidane diciptakannya melalui sundulan kepalanya yang nyaris botak, menyambut tendangan pojok, dan merobek gawang Brasil. Zidane membungkam nama besar Brasil yang saat itu sudah meraih empat kali gelar juara dunia. Zidane membungkam nama besar Ronaldo, bintang Brasil pada masa itu.

Zidane merupakan sosok pesepak bola Perancis ”bercita rasa” tinggi. Gaya bermainnya yang stylish dengan teknik bola yang tinggi membuat pencinta sepak bola selalu bisa menikmati permainan sepak bola yang bermutu tinggi.

Keturunan Aljazair

Zinedine Yazid Zidane lahir pada 23 Juni 1972 di Marseille, Perancis. Ayahnya seorang penjaga gudang, sedangkan ibunya membesarkan lima anaknya, termasuk Zidane.

Putra imigran Aljazair ini belajar bermain bola di jalanan, di La Castellane, kawasan padat di Marseille. Setelah bersinar di klub sepak bola remaja, Zidane pada usia 14 tahun ditemukan oleh Jean Varraud, pencari bakat dari klub sepak bola Perancis, AS Cannes. Zidane menghabiskan waktu tiga tahun untuk menunjukkan kemampuannya di klub tersebut.

Zidane memulai karier profesional pertamanya di Cannes pada usia 17 tahun, mencetak gol perdananya pada 1991. Zidane sukses mengantarkan Cannes masuk kompetisi Piala UEFA pada musim 1991-1992. Dia mendapatkan hadiah mobil dari presiden klub itu.

Pada musim 1992-1993, Zidane ditransfer ke klub Girondins de Bordeaux. Zidane bersinar lagi. Dia ikut membawa klub itu meraih juara Piala Intertoto pada 1995, dan meraih juara kedua Piala UEFA musim 1995-1996.

Pada 1996, Zidane ditransfer ke klub Italia, Juventus, dan bermain di Liga Seri A, liga paling prestisius di negeri itu. Selama lima tahun di klub itu, Zidane berhasil mengantarkan Juventus meraih gelar juara Super Cup Italia, Super Cup UEFA, Piala Intercontinental, dan dua kali juara Serie A.

Setelah menjadi pahlawan Piala Dunia 1998 dengan menyumbang dua dari tiga gol kemenangan tim Perancis, Zidane kembali mengantarkan tim Perancis menjadi juara Eropa setelah mengalahkan tim Italia 2-1 pada tahun 2000.

Pada 2001, Zidane menandatangani kontrak dengan klub Spanyol, Real Madrid. Biaya transfernya tercatat tertinggi pada masa itu dengan nilai lebih dari 66 juta euro, membuat Zidane salah satu pemain sepak bola dengan biaya transfer paling mahal di dunia.

Saat bermain untuk Real Madrid, Zidane mengantarkan klub Spanyol itu juara Liga Champions 2001-2002 dengan mencetak gol kemenangan atas klub Jerman, Bayer Leverkusen, 2-1, kemudian membawa Real Madrid meraih juara La Liga pada musim berikutnya.

Pada Piala Dunia 2002, Zidane hanya satu kali tampil membela Perancis karena didera cedera. Perancis gagal mencetak satu gol pun dan berada di posisi bawah sehingga tidak lolos ke babak berikutnya.

Zidane bermain untuk kali terakhir sebagai pemain Real Madrid di Stadion Santiago Barnabeu pada 7 Mei 2006 ketika klub itu menjamu Villareal CF. Hasil laga 3-3. Namun, semua penonton di stadion memberi tepuk tangan panjang, mengucapkan selamat jalan untuk Zidane.

Kartu merah 2006

Piala Dunia 2006 merupakan akhir karier Zidane. Tampil buruk dalam dua pertandingan, Zidane dilarang bermain pada pertandingan ketiga akibat akumulasi kartu kuning. Perancis lolos hingga ke babak final setelah mengalahkan Spanyol 3-1, menekuk Brasil 1-0, dan melibas Portugal 1-0.

Dalam laga penutup Piala Dunia 2006 di Jerman, Perancis berhadapan dengan Italia. Banyak yang berharap Zidane akan kembali. Namun, bencana pun datang. Zidane menanduk dada bek Italia Marco Materazzi.

Wasit Horacio Elizondo pun mengeluarkan kartu merah untuk Zidane. Perancis kalah 0-1 dari Italia.

Meski demikian, Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2006 versi FIFA dan jurnalis peliput pesta sepak bola dunia itu.

Tiga kali terbaik

Tahun 2004, Zidane dinobatkan sebagai pemain sepak bola Eropa terbaik dalam 50 tahun terakhir oleh Golden Jubilee Poll UEFA. Zidane juga tiga kali meraih penghargaan sebagai pemain terbaik dunia FIFA (Ballon d’OR).

Meskipun tidak lagi bermain sepak bola, dunia Zidane tetap sepak bola. Tahun 2009, dia ditunjuk menjadi penasihat Presiden Real Madrid, dan penasihat klub Spanyol itu. Tahun 2011, Zidane menjabat Sporting Director Real Madrid. Tahun berikutnya Zidane mulai melatih di Akademi Pemuda Real Madrid.

Juni 2013, Zinedine Zidane ditunjuk sebagai asisten pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. Zidane diharapkan untuk tetap bersama Real Madrid. ”Saya berharap Zidane tetap bersama kami di Real Madrid,” kata Ancelotti setelah mendengar rumor Zidane mendapat tawaran melatih klub Perancis, Monaco, menggantikan Claudio Ranieri.

Zidane adalah salah satu legenda sepak bola dunia. Setelah menjadi pahlawan tim Perancis di Piala Dunia 1998, membawa klub Italia, Juventus, dan klub Spanyol, Real Madrid, meraih berbagai gelar juara, Zidane tetap mencintai dunia sepak
bola.

SUMBER: DI MANA DIA SEKARANG, KOMPAS SIANG DIGITAL EPAPER, SABTU 14 JUNI 2014