Damai Indah Golf BSD City yang dirancang pegolf terkemuka, Jack Nicklaus, diresmikan Presiden (waktu itu) Soeharto pada 1992. Jack Nicklaus bersedia merancang padang golf ini setelah dibujuk Budiarsa Sastrawinata. Foto oleh Robert Adhi Ksp

ROBERT ADHI KSP

Budiarsa Sastrawinata adalah sosok penting di balik Damai Indah Golf Bumi Serpong Damai rancangan Jack Nicklaus. Ketika akan membangun BSD, lokasinya masih relatif jauh karena akses jalan yang memadai baru jalan tol Jakarta-Tangerang. Budiarsa berpikir dia harus membangun lapangan golf terlebih dahulu, baru orang tertarik melirik BSD. 

Pada 1987, Ciputra menulis surat ke Jack Nicklaus. Namun saat itu Jack menolak dengan alasan lokasinya terlalu jauh dari Jakarta. Budiarsa mendatangi kantor Jack Nicklaus di Palm Beach di Amerika Serikat tanpa janji sambil membawa berkas perencanaan BSD yang disusun konsultan Jepang. Budiarsa bertemu dengan Vice President Marketing dan Senior Vice President, tetapi Jack masih enggan merancang desain lapangan golf di Indonesia. 

Budiarsa tidak patah arang. Passion dan tekadnya adalah membujuk Jack Nicklaus meski sempat ditolak. Dia bermain golf sendirian untuk mengisi waktu. Pada hari ketiga, barulah Jack bersedia menemui Budiarsa. 

“Saya terkesan, ternyata Jack Nicklaus sangat humble. Saya menjelaskan rencana kota BSD. Tak sampai setengah jam, Jack menjawab, ‘Yes’,” ungkap Budiarsa. 

Dari pengalaman tersebut, Budiarsa menyatakan, “Jangan menerima no as a final answer. Jangan cepat putus asa kalau ditolak, coba dulu lagi karena mungkin dia belum tahu rencana dan tujuan kita.” 

Setelah kembali ke Jakarta, Budiarsa mempresentasikan hasil pertemuannya dengan Jack Nicklaus di hadapan pemegang saham konsorsium Bumi Serpong Damai di antaranya Soedono Salim, Anthony Salim, Sudwikatmono, Eka Tjipta Widjaja, dan Rudy Maeloa. Semua setuju Jack Nick Nicklaus mendesain lapangan golf di BSD. Ketika itu saham Ciputra melalui Metropolitan dan Jaya Group hampir sama dengan saham Salim Group dan Sinarmas Group. 

Jangan menerima no as a final answer. Jangan cepat putus asa kalau ditolak, coba dulu lagi karena mungkin dia belum tahu rencana dan tujuan kita. 

BUDIARSA SASTRAWINATA, MANAGING DIRECTOR CIPUTRA GROUP

Menurut Budiarsa, pada awalnya dia tidak menyadari kemampuannya mengembangkan kota baru. Dia mencari asosiasi kota baru yaitu INTA, memilih konsultannya, dan menyusun master plan selama empat tahun. Ketika itu pemerintah belum mempunyai Rencana Umum Tata Ruang. Budiarsa mengaku sempat dimarahi konsumen, tetapi dia belajar dan belajar. 

Bagi Budiarsa, merancang kota baru Bumi Serpong Damai dan melaksanakan pengembangannya merupakan pengalaman paling berkesan. “Saya diberi kesempatan oleh pemegang saham sejak awal, sejak PT belum terbentuk,” ceritanya. Budiarsa memulainya dengan empat orang staf termasuk dirinya sendiri, menyewa ruangan di Gedung Jaya seluas 60 meter persegi yang dibagi dua, ruangannya dan ruang rapat, kemudian ruang sekretaris, pembukuan, kasir, dan office boy. 

Setelah Jack Nicklaus merancang desain lapangan golf Bumi Serpong Damai, secara bertahap waralaba McDonald’s membuka gerainya, menyusul berbagai sekolah. Mengenang kembali usaha kerasnya saat awal membangun kota mandiri Bumi Serpong Damai pada tahun 1980-an, Budiarsa mengatakan, itu bisa terwujud karena jiwa mudanya yang nekad dan juga karena tekadnya.

(DIKUTIP DARI BUKU “MEMBANGUN INDONESIA MELALUI INDUSTRI PROPERTI” (ROBERT ADHI KSP, PUSTAKA KSP KREATIF, 2023). KLIK TAUTAN INI UNTUK MEMBELI E-BOOK DENGAN POTONGAN HARGA.

SUMBER: WEB PENERBIT PUSTAKA KSP KREATIF