ROBERT ADHI KSP

“Bersyukur, Berkarya, Berbagi – 30 Tahun Metland” adalah buku yang mengisahkan perjalanan 30 tahun perusahaan pengembang Metropolitan Land — yang setelah perubahan nama dan logo pada 2010 dan go public pada 2011, berubah menjadi PT Metropolitan Land Tbk (MTLA). Selama tiga dekade, Metland membuktikan diri sebagai pengembang yang berkomitmen tinggi menyediakan produk-produk berkualitas. 

Selama 30 tahun perjalanannya, Metland berhasil menjadi salah satu perusahaan properti terbaik se-Asia-Pasifik versi majalah Forbes. Metland juga termasuk 50 perusahaan terbaik Indonesia versi majalah Forbes Indonesia pada 2013, 2015, 2016, 2018, dan 2020. Prestasi ini menjadi tonggak bersejarah dalam perkembangan Metland yang juga merupakan salah satu perusahaan properti yang memiliki bank tanah 1.236 hektar. Hal ini adalah bukti nyata komitmen Metland untuk menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan. 

Robert Adhi Ksp, penulis buku (ketiga dari kiri) bersama Nanda Widya, Pendiri dan Komisaris PT Metropolitan Land Tbk (kedua dari kanan), Anhar Sudradjat, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (kedua dari kiri), Wahyu Sulistio, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (paling kanan), dan Olivia Surodjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (paling kiri).

Nanda Widya, pendiri yang menjabat sebagai Presiden Direktur 2004-2016, dan kini Komisaris PT Metland Tbk mengungkapkan Metland sempat mengalami tiga krisis yaitu pada 1998, 2008, dan saat pandemi COVID-19 pada 2020 dan 2021. Namun Metland berhasil melewati masa-masa krisis tersebut dan tetap berdiri tegak sampai sekarang, mewujudkan visi menjadi pengembang yang terkemuka dan tepercaya. 

Pada 2013, Metland meluncurkan corporate culture (budaya korporasi) yaitu pimpinan dan karyawan harus memiliki integritas tinggi dan bersemangat, profesional dan pekerja keras, memiliki jiwa entrepreneur dan pantang menyerah. Enam budaya korporasi ini selalu ditanamkan kepada insan Metland di manapun berada agar Metland tetap berumur panjang sampai 100 tahun, bahkan seribu tahun. 

Nanda menyebutkan Metland adalah perusahaan terbuka yang go public sejak tahun 2011. Kesempatan berkarier di Metland terbuka lebar bagi karyawan sampai menduduki jabatan direktur, direktur utama, dan komisaris. 

Presiden Komisaris PT Metropolitan Land Tbk Junita Ciputra dan penulis buku Robert Adhi Ksp

Junita Ciputra, Komisaris Utama PT Metropolitan Land Tbk melihat nilai-nilai budaya yang ditanamkan Ciputra merupakan salah satu aset Metland. Karena itulah Metland memiliki manajemen yang kuat, yang mempunyai integritas, memegang teguh profesionalisme, dan memiliki jiwa entrepreneurship.

Fondasi yang ditanamkan Pak Ciputra sangat penting. Itulah mengapa Metropolitan Land masih survive sampai sekarang. Itu karena manajemen mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas kepada mitra pemegang saham, konsumen, menjalankan profesionalisme dan entrepreneurship. Perusahaan harus tetap menjaga nilai-nilai ini.

JUNITA CIPUTRA, Presiden Komisaris PT Metropolitan Land Tbk

“Fondasi yang ditanamkan Pak Ciputra sangat penting. Itulah mengapa Metropolitan Land masih survive sampai sekarang. Itu karena manajemen mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas kepada mitra pemegang saham, konsumen, menjalankan profesionalisme dan entrepreneurship. Perusahaan harus tetap menjaga nilai-nilai ini. Begitu ada satu yang mulai curang, mulai korupsi, perusahaan tak akan bisa survive — sebagus apa pun usaha yang dilakukan. Inilah pilar-pilar ini yang ditanamkan oleh para pendiri,” kata Junita. 

Metland telah menorehkan prestasi internasional bergengsi yaitu Asia-Pacific Property Awards dan FIABCI Prix d’Excellence Awards — yang merupakan semacam “Piala Oscar” dalam dunia real estat.

BUDIARSA SASTRAWINATA, Presiden FIABCI Dunia 2023-2024

Budiarsa Sastrawinata, FIABCI World President 2023 – 2024, menilai Metland telah menorehkan berbagai prestasi gemilang di dunia real estat dengan menciptakan rumah impian, kawasan hunian modern, serta kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Ini tecermin dari perolehan sejumlah penghargaan bergengsi, nasional maupun internasional, yaitu Asia-Pacific Property Awards dan FIABCI Prix d’Excellence Awards — yang merupakan “Piala Oscar” bagi dunia real estat saat ini. Budiarsa berharap kisah keberhasilan Metland harus terus berlanjut ke dekade mendatang untuk menjadi perusahaan pengembang nasional terbaik yang memberikan kontribusi dalam pembangunan Indonesia Emas 2045.

Metland adalah pengembang swasta pertama yang membangun stasiun KRL commuter line yang kemudian menghibahkannya ke Pemerintah.

BUDI KARYA SUMADI, Menteri Perhubungan RI

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengatakan bangga atas pencapaian PT Metropolitan Land Tbk (Metland) di sektor properti. Sudah banyak hasil karya Metland yang telah dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat, khususnya di wilayah Jawa dan Bali. Sederet hunian, hotel, hingga pusat perbelanjaan yang telah dibangun menjadi saksi bahwa Metland punya kontribusi yang tak main-main untuk negeri. “Metland bahkan tidak ragu berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal memberikan pelayanan kepada publik. Hal ini tercermin ketika Metland membangun Stasiun Kereta Api Metland Telaga Murni yang saya resmikan tahun 2019. Ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pihak swasta dan dihibahkan kepada pemerintah,” kata Budi Karya Sumadi yang menambahkan, kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk pembangunan infrastruktur sangat diharapkan. 

Enggartiasto Lukita, Ketua Umum REI periode 1992-1995 mengungkapkan, Nanda Widya, sahabatnya, adalah sosok yang tenang, punya kemampuan dan kompetensi, memiliki visi, dan sesuai tagline Metland: Bersyukur, Berkarya, Berbagi. Itu diwujudkannya dalam sikap dan tindakannya sehari-hari.

Enggartiasto Lukita bersama Robert Adhi Ksp (penulis buku) dan tim Metland

Tidak semua developer mampu bertahan pada massa pandemi COVID-19. Sebagian berguguran, tetapi Metland tetap tenang, bahkan mempersiapkan masa depan untuk meraih pertumbuhan.

ENGGARTIASTO LUKITA

“Saya mengenal Nanda Widya sangat agamis. Dia seorang Buddhis, orang yang taat dengan keyakinannya, menorehkan berbagai karya. Dan itu bisa kita saksikan, pertumbuhan Metland sangat positif. Tidak semua developer mampu bertahan pada masa pandemi COVID-19. Sebagian berguguran, tetapi Metland tetap tenang, bahkan mempersiapkan masa depan untuk meraih pertumbuhan. Kunci Metland adalah tiga kata: Bersyukur, Berkarya, Berbagi. Tiga kata yang indah untuk diucapkan tetapi sesungguhnya tidak mudah untuk dilaksanakan. Dan kita bisa menyaksikan bersama bahwa Nanda Widya memegang komitmennya, Metland berkomitmen untuk melaksanakan apa yang sudah dicanangkan, dan ini bagian dari komitmen grup ini,” kata Enggartiasto Lukita yang pernah menjabat Menteri Perdagangan RI, kini Chairman B-Universe. 

Lahir dari Induk Grup Metropolitan 

Metropolitan Land lahir pada 1994 dari induk Metropolitan Development, perusahaan properti terkemuka di Indonesia yang didirikan pada 1970. Sejak 1981, selama 13 tahun di Metropolitan Development, Nanda Widya terlibat dalam pembangunan berbagai proyek, termasuk pembangunan Metropolitan Mall Bekasi dan Hotel Horison Bekasi, serta pembelian lahan di Cipondoh, Tangerang (yang kemudian dikembangkan menjadi Metland Cyber Puri). Tiga proyek yang dikerjakan Nanda Widya di Metropolitan Development ini langsung masuk menjadi bagian aset Metropolitan Land. 

Titik awal Metropolitan Land ketika berdiri adalah mencari proyek sendiri dan mencari uang sendiri. Perusahaan pengembang ini punya proyek dan punya utang (yang di-take over dari Metro Bintang Development) sehingga membutuhkan dana tunai. Tanpa dana segar, Metropolitan Land tak bisa mengembangkan proyek. Sementara mencari pinjaman (loan) tidak gampang. Modal awal Metropolitan Land Rp 150 miliar dan empat proyek yang sedang dan sudah dibangun oleh induknya, yaitu Metropolitan Mall Bekasi, Hotel Horison Bekasi, dan lahan di Ujungmenteng (Bekasi) dan di Cipondoh (Tangerang) berikut pinjaman.  

Metropolitan Land menunjuk Inter Pacific Securities untuk mencari investor asing. Yang berminat adalah GIC dan Temasek dari Singapura. Metropolitan Land mendapatkan dana segar dari convertible bonds senilai 65 juta dollar AS atau (waktu itu) setara dengan Rp 135,6 miliar. 

Peranan Leland G Rompas saat menjabat Direktur Utama PT Inter Pacific Securities adalah mempertemukan Metland dengan GIC (Reco Newtown PTE LTD dan Seletar Investement PTE LTD) dengan menerbitkan obligasi konversi (convertible bonds) senilai 60 juta dollar AS atau setara Rp. 135.625.000.000 pada Oktober 1996. Pada tahun 2004, obligasi tersebut dikonversi menjadi saham, yang kemudian dilepas ke publik pada 2011.

 Menurut Leland Gerrit Rompas, situasi saat itu tidak mudah, dan IPS bersama HG Asia akhirnya dapat merampungkan penerbitan convertible bonds pada 9 Oktober 1996. Pada masa itu, IPS sangat aktif melaksanakan proses penerbitan IPO dan obligasi lokal yang berkaitan dengan pemerintah (BUMN dan BUMD). Pada tahun 1990-an, pasar belum sebesar sekarang. Namun terjadi euforia penjualan saham dan obligasi. Tidak semua perusahaan bisa lolos melakukan IPO, termasuk Metropolitan Land pada waktu itu. 

Dari sisi reputasi, Grup Metropolitan memiliki reputasi yang baik. Perusahaan-perusahaan dalam grup ini adalah nasabah-nasabah Inter Pacific Financial Corporation — yang memberikan fasilitas kredit dan pasar modal ke korporasi. Para pemimpin Grup Metropolitan sangat dekat dengan para pemegang saham Inter Pacific Financial Corporation. Dari berbagai diskusi dengan pimpinan Grup Metropolitan inilah, Inter Pacific mengetahui bahwa Metropolitan Land punya potensi untuk berkembang. 

Metropolitan Land pada tahun 1996 masih dianggap sebagai perusahaan baru yang belum terlalu dikenal publik karena baru dua tahun didirikan. “Kami melihat track record pemegang saham Metropolitan Land yang punya reputasi baik dan kredibel,” urainya. Meskipun baru dua tahun berdiri, Metropolitan Land pada waktu itu sebagai perusahaan baru sudah mendapatkan kepercayaan yang sangat besar dari investor Singapura kelas kakap yaitu GIC (Government of Singapore Investment Corporation), salah satu sovereign wealth fund (dana kekayaan negara) yang dimiliki Pemerintah Singapura. Dua anak perusahaannya, Reco Newtown Pte Ltd dan Seletar Investment Pte Ltd menjadi investor dalam convertible bonds Metropolitan Land. 

Anda boleh membangun Metropolitan Mall tetapi ada syaratnya. Pertama, Anda harus mencari sendiri dana pembangunan. Kedua, Anda boleh membangun mal jika 30 persen sudah tersewa.

CIPUTRA kepada NANDA WIDYA

“Anda boleh membangun Metropolitan Mall tetapi ada syaratnya. Pertama, Anda harus mencari sendiri dana pembangunan. Kedua, Anda boleh membangun mal jika 30 persen sudah tersewa,” kata Ciputra kepada Nanda Widya. Nanda bersama tim kemudian bekerja mati-matian mencari tenant (penyewa) mal. Dia membuat proposal lengkap dan menawarkannya kepada calon tenant. Hasilnya? Target 30 persen terlampaui karena gerai yang tersewa malah lebih dari 50 persen dari yang tersedia.

 “Ketika awal mula akan membangun mal (Metropolitan Mall) di tengah sawah, kami dianggap orang nekad. Pada awal 1990-an, lahan tempat mal dibangun adalah lahan pesawahan. Bekasi belum punya mal-mal bagus. Demikian pula ketika akan membangun hotel bintang empat (Hotel Horison Bekasi), kami dianggap terlalu berani. Pada awal 1990-an, tak satu pun ada hotel berbintang di Bekasi. Yang ada hanya hotel kelas melati, jumlahnya sekitar 40-an,” cerita Nanda Widya. Ketika Metropolitan Mall dibuka pada 13 Desember 1993, mal itu masih sendirian. Belum ada mal lain yang berani buka di Bekasi. Tanpa visi yang jauh ke depan, Metland tidak berani membangun mal dan hotel di tengah sawah pada awal 1990-an. 

Pendiri dan Komisaris PT Metropolitan Land Tbk Nanda Widya dan penulis buku Robert Adhi Ksp

Visi Nanda Widya yang jauh ke depan itu akhirnya terbukti. Satu tahun setelah Metropolitan Mall beroperasi, mal itu menjadi magnet baru Bekasi. Bahkan sampai usianya ke-30 pun, pusat perbelanjaan yang bagi sebagian orang dianggap mal legendaris dan menyimpan banyak cerita dan kenangan indah, tetap ramai, tak lekang dimakan zaman. 

Salah satu pengunjung setia Metropolitan Mall Bekasi adalah Kolonel Armed Rico Ricardo Sirait yang saat ini menjabat Komandan Kodim Bekasi. Rico bertemu dengan pacar (calon istrinya), Fitri (saat itu mahasiswa Fakultas Kedokteran UI) di Metropolitan Mall pada tahun 2002. Pangkat Rico saat itu Letnan Dua, baru lulus Akabri. Setiap akhir pekan, Rico menyempatkan diri bertemu dengan Fitri. Selain menikmati steak, Rico dan Fitri sering nonton bersama di bioskop Cinema 21 dan bermain di arena Fun World. “Metropolitan Mall Bekasi benar-benar menjadi tempat istimewa bagi saya dan Fitri. Setelah berpacaran selama enam tahun, kami menikah pada 2008. Tiga anak kami sering diajak bermain di Fun World,” cerita Rico Ricardo yang menjabat Dandim Bekasi sejak Juli 2023. 

Sejak Awal Dipimpin dan Dikendalikan Kaum Profesional 

Sejak awal, Metropolitan Land dipimpin dan dikendalikan oleh kaum profesional. Kepemimpinan Nanda Widya yang dilanjutkan oleh Thomas J. Angfendy dan kini Anhar Sudradjat memuaskan banyak pihak. 

Iwan Putra Brasali (Komisaris PT Metropolitan Land Tbk), Robert Adhi Ksp (penulis buku), Anhar Sudradjat (Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk) dan Wahyu Sulistio (Direktur PT Metropolitan Land Tbk).

Sebagai Komisaris, saya melihat masa depan perusahaan akan lebih baik jika ditangani para profesional karena untuk menghilangkan atau mengurangi conflict of interest para pemegang saham, dan demi kepentingan perusahaan secara keseluruhan

IWAN PUTRA BRASALI, Komisaris PT Metropolitan Land Tbk

Iwan Putra Brasali, salah satu Komisaris PT Metropolitan Land Tbk, mengatakan, pemegang saham harus tetap mempercayai para profesional yang mengambil keputusan terbaik dan bijaksana, serta tidak berpihak. “Jika para pemegang saham melepaskan diri dari kepentingan dan menyerahkannya kepada profesional, saya yakin perusahaan akan langgeng. Sebagai Komisaris, saya melihat masa depan perusahaan akan lebih baik jika ditangani para profesional karena untuk menghilangkan atau mengurangi conflict of interest para pemegang saham, dan demi kepentingan perusahaan secara keseluruhan,” kata Iwan, putra Budi Brasali, salah satu pendiri Metropolitan Development. 

Agam Nugraha Subagdja (Direktur Utama PT Metropolitan Development) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Menjalankan perusahaan yang dibentuk dari kemitraan sejumlah orang selalu penuh dinamika, selalu ada good time dan bad time. Namun selama saling menghargai, perusahaan tetap solid.

AGAM NUGRAHA SUBAGDJA, Direktur Utama PT Metropolitan Development

Pendapat senada disampaikan Agam Nugraha Subagdja, Direktur Utama PT Metropolitan Development. “Metropolitan Land sebaiknya dikelola para profesional. Kita tahu ego owner pasti lebih besar dibandingkan profesional. Yang penting adalah perusahaan dan karyawan tetap menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang ditanamkan para pendiri perusahaan. Menjalankan perusahaan yang dibentuk dari kemitraan sejumlah orang selalu penuh dinamika, selalu ada good time dan bad time. Namun selama saling menghargai, perusahaan tetap solid,” kata Agam, putra Subagdja Prawira, salah satu pendiri Metropolitan Development.

Fenza Sofyan (Direktur Utama PT Metropolitan Persada Internasional, kedua dari kiri), Anhar Sudradjat (Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk), Wahyu Sulistio (Direktur PT Metropolitan Land Tbk) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku, paling kiri).

Fenza Sofyan, Direktur Utama PT Metropolitan Persada Internasional yang menguasai 37 persen saham PT Metropolitan Land Tbk berpendapat, kata kunci tetap langgeng bermitra adalah take and give. 

Kalau sudah bermitra, kiita tak boleh egois dengan diri sendiri. Ayah saya (Ismail Sofyan) selalu mengingatkan, berkongsi itu seperti menikah. Bayangkan, kita menghabiskan waktu dengan mitra bisnis lebih banyak dibandingkan waktu dengan istri dan anak-anak. Waktu kita lebih banyak di kantor. Ini memang tidak mudah. Apalagi dalam partnership, proyek kan tidak semuanya bersama-sama.” 

Harianto Solichin (Presiden Direktur PT Nikko Sekuritas) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Harianto Solichin, Presiden Direktur PT Nikko Sekuritas mempertegas pendapat ini. “Bagi kami, Metland is something that we love to invest. Tidak ada alasan bagi kami untuk menjualnya karena kami melihat perusahaan ini well-managed oleh para profesional. Semua direksinya profesional. And I know them for more than 12 years.,”katanya. 

Metland adalah role model yang bagus bagi banyak perusahaan, bukan hanya yang bergerak di bidang properti, tetapi perusahaan apapun yang listed di Jakarta Stock Exchange, yang jumlahnya 900-an perusahaan.

HARIANTO SOLICHIN, Presiden Direktur PT Nikko Sekuritas

Menurut Harianto, “Harus saya katakan bahwa a well-manage property company seperti Metland ini jarang. Mengapa jarang? Karena biasanya founder atau anggota keluarga founder masih terlibat aktif. Di Metland, kalaupun ada keluarga founder, jabatan mereka sebagai Komisaris. Tetapi semua direksinya profesional. Jadi Metland adalah role model yang bagus bagi banyak perusahaan, bukan hanya yang bergerak di bidang properti, tetapi perusahaan apapun yang listed di Jakarta Stock Exchange, yang jumlahnya 900-an perusahaan.” 

Keluar dari Krisis, “Melantai” di Bursa, Bangkit, dan Berkibar 

Bab Dua buku ini mengisahkan bagaimana Metland diterpa krisis moneter 1998 dan cara perusahaan ini keluar dari krisis yang berat tersebut. Metland telah melewati berbagai krisis sejak krisis ekonomi 1998, krisis global 2008, sampai krisis pandemi Covid-19 yang semuanya berdampak terhadap perekonomian nasional dan keuangan Metland. Karyawan diajak memberdayakan lahan kosong untuk menanam singkong, beternak lele, dan bedah buku agar otak tetap bekerja dan berpikir. 

Rachmat Sutiono (pemilik FunWorld) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Pada masa pandemi COVID-19, Fun World ikut terdampak dan tak boleh beroperasi selama 20 bulan. Dampaknya sangat berat bagi kami. Sebagian besar mal tetap menagih service charge dan meminta kami bayar penuh karena mal sudah buka. Dengan Metland, kami melakukan nego dan sebagian permintaan kami dipenuhi.

RACHMAT SUTIONO, Pemilik Fun World

Salah satu mitra bisnis Metland, pemilik Fun World, Rachmat Sutiono mengungkapkan, pada masa pandemi COVID-19, Fun World ikut terdampak. Kami tak boleh beroperasi selama 20 bulan. “Dampaknya sangat berat bagi kami. Bahkan setelah mal diizinkan beroperasi oleh pemerintah, Fun World masih belum beroperasi karena anak-anak rentan terpapar COVID-19. Kondisi ini sangat berat. Sebagian besar mal tetap menagih service charge dan meminta kami bayar penuh karena mal sudah buka. Dengan Metland, kami melakukan nego dan sebagian permintaan kami dipenuhi,” tuturnya. 

Bab Tiga mengulas bagaimancha Metland bangkit dan akhirnya “melantai’ di Bursa Efek Jakarta. Setelah diterpa badai krisis 1998, Metropolitan Land bangkit kembali, dan membangun berbagai proyek residensial dan komersial. Pada 2010, Metropolitan Land mengubah logo dan nama menjadi Metland. Pada 20 Juni 2011, Metland “melantai” di Bursa Efek Jakarta dan menyandang nama PT Metropolitan Land Tbk (MTLA). 

Leland Gerrit Rompas, Komisaris Independen Metland mengatakan, Metland adalah perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik, yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan Metland. Selama dua tahun pandemi COVID-19, semua perusahaan properti terpengaruh. Namun Metland masih tetap bisa menghasilkan keuntungan. Cara pengambilan keputusan Metland sangat jitu. Jauh hari sebelum Bandara Kertajati di Jawa Barat dibangun, Metland sudah mulai membangun hotel di kawasan tersebut, bahkan hotel berbintang empat itu sudah beroperasi. Ini cara Metland mengantisipasi perkembangan bisnis di masa depan. 

Metland adalah perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik, yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan Metland. Selama dua tahun pandemi COVID-19, semua perusahaan properti terpengaruh. Namun Metland masih tetap bisa menghasilkan keuntungan.

LELAND GERRITS ROMPAS, Komisaris Independen PT Metropolitan Land Tbk

Dengan perhitungan yang matang, Metland melakukan ekspansi bisnis. Bab Empat menguraikan bagaimana dalam mengembangkan bisnis properti, Metland berupaya agar konsumen mendapatkan nilai tambah. “Ubahlah sampah menjadi emas,” kata Ciputra, begawan properti Indonesia yang juga pendiri Metropolitan Development — induk Metland. Setelah “go public”, Metland yang telah memiliki bank tanah di sejumlah lokasi —sebagian besar di pinggiran Jakarta— membangunnya menjadi “emas” setelah memberinya nilai tambah di antaranya membangun stasiun KRL. 

Johnny Andrean (pemilik J.Co dan Salon Johnny Andrean) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Metland adalah mitra bisnis terbaik untuk peritel terbaik. Pihak Metland sangat friendly. Kami sudah seperti keluarga. Hubungan sangat dekat. Apapun bisa dibahas. Terus terang, saya puas banget bekerja sama dengan Metland.

JOHNNY T ANDREAN, Pemilik J.Co dan Salon Johnny Andrean

Menurut Johnny Andrean, pemilik brand Salon Johnny Andrean dan J.Co, Metland adalah mitra bisnis terbaik untuk peritel terbaik. Pihak Metland sangat friendly. “Kami sudah seperti keluarga. Hubungan sangat dekat. Apapun bisa dibahas. Terus terang, saya puas banget bekerja sama dengan Metland. Sebagai pebisnis, saya sebelum menjalin kerja sama, melihat orang, sosok yang akan diajak berbisnis. Kalau orangnya benar dan baik, lain-lainnya gampang. Perjanjian tidak penting. Sebab kalau orangnya tidak benar, otomatis perjanjiannya tidak benar. Jadi jika Nanda Widya, pemimpin Grup Metland tegak lurus bersih, maka orang-orang di bawahnya juga demikian,” katanya. 

Dedi Tedja (pengusaha otomotif, mitra bisnis Metland) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Sedangkan Dedi Tedja, mitra bisnis Metland yang juga pengusaha besar otomotif mengungkapkan, “Pak Nanda sangat menghargai partner bisnisnya dengan baik. Meskipun hotel saya hanya satu dan hotel kecil, saya dianggap bagian dari Metland. Ketika pembangunan hotel berjalan, setiap insinyur datang, saya wajib hadir. Dalam setiap percakapan, Pak Nanda tidak pernah mendikte saya harus begini, harus begitu. Intinya, you mau ngomong apa, silakan. Kerja sama perusahaan saya dengan Metland selama 10 tahun terakhir baik-baik saja. Tak pernah ada ‘keributan’,” ungkapnya. 

Saya puas bermitra dengan Metland. Saya puas diurusi Metland. Mereka mau mendengarkan dan menerima usul saya dan merasa tidak digurui. Mereka sangat menghargai partner bisnis

DEDI TEDJA, mitra bisnis Metland; pengusaha otomotif

“Saya puas bermitra dengan Metland. Saya puas diurusi Metland. Mereka mau mendengarkan dan menerima usul saya dan merasa tidak digurui. Mereka sangat menghargai partner bisnis. Saya kaget dan terharu. Saya puas karena okupansi Metland Hotel Cirebon selalu mencapai target dan meraup keuntungan karena lokasinya memang strategis, di dekat Stasiun KA Cirebon,” aku Dedi Tedja. 

Solidi Silvester Korompis (pemilik Grup Karyadeka) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Setiap ada keputusan, kami selalu dilibatkan. Metland selalu memberi opsi kepada kami. Transformasi manajemen Metland menunjukkan perusahaan tersebut sudah menjadi korporasi besar dan akuntabilitasnya lebih diperhatikan. Yang kami rasakan, kemitraan dengan Metland berjalan multi-generasi dan berkesinambungan.

SOLIDI SILVESTER KOROMPIS, mitra bisnis Metland; pemilik Grup Karyadeka

Solidi Silvester Korompis, pemilik Grup Karyadeka dan mitra bisnis Metland menjelaskan alasan keluarga Korompis menjalin kerja sama dengan Metropolitan Land. “Pertama, founder kami, Pak Ronald Korompis dan Ibu Mary mengenal dekat Pak Ciputra. Kedua, manajemen Metland, Pak Nanda Widya dan Pak Thomas J. Angfendy sangat tulus dan bekerja secara profesional. Demikian juga, Pak Anhar Sudradjat yang menggantikan Pak Thomas. Setiap ada keputusan, kami selalu dilibatkan. Metland selalu memberi opsi kepada kami. Transformasi manajemen Metland menunjukkan perusahaan tersebut sudah menjadi korporasi besar dan akuntabilitasnya lebih diperhatikan. Yang kami rasakan, kemitraan dengan Metland berjalan multi-generasi dan berkesinambungan,” kata Doddy, nama panggilan akrabnya. 

Bab Lima memaparkan enam budaya korporasi ditanamkan kepada semua warga Metland yaitu berintegritas tinggi dan bersemangat, profesional dan pekerja keras, entrepreneurship dan pantang menyerah. Semuanya memberi hasil yang membanggakan: Metland menerima berbagai penghargaan internasional dan nasional atas produk-produk properti yang dibangun. Juga rencana Metland di masa depan, yang akan membangun di kota-kota lapis ketiga di Indonesia. 

Bab Enam memaparkan tentang Bakti Sosial Metland untuk Indonesia. Meski aktivitas bisnis sedang lesu tetapi membantu orang lain harus tetap jalan, apalagi pada saat bisnis sedang berjaya. Demikianlah filosofi yang dianut Metland. Selain memberi bantuan kepada masyarakat saat terjadi krisis moneter 1998, Metland juga menggelar kegiatan vaksinasi untuk masyarakat umum di mal. 

Metland juga peduli pada pembinaan olahraga bulutangkis Indonesia dengan mendirikan Klub Jaya Raya Menteng di kawasan Metland Menteng, Cakung, Jakarta Timur dan Metland Cibitung. Ini merupakan salah satu bentuk bakti Metland untuk Indonesia. 

Rudy Hartono Kurniawan (Ketua Umum PB Jaya Raya, pebulu tangkis legendaris) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku).

“Pada saat didirikan pada 2007, Klub Jaya Raya Metland mengambil jalan sederhana, melatih anak-anak bermain bulu tangkis sejak usia dini. Pelatihnya saat itu adalah Bagus Setiadi. Usia Metland saat itu masih sangat muda dan sebagai bagian dari Grup Metropolitan yang didirikan Ciputra, Metland berkolaborasi dengan Klub Jaya Raya — yang sejak awal dibina PT Pembangunan Jaya. Kerja sama ini diharapkan dapat melahirkan para pemain yang diandalkan. Tidak mudah melahirkan pemain-pemain bulutangkis yang dapat diandalkan karena ini proyek jangka panjang. Tetapi klub Jaya Raya Metland sudah membuktikan mampu melahirkan pemain berprestasi yang dididik sejak usia muda,” kata Rudy Hartono Kurniawan, Ketua Umum PB Klub Jaya Raya. 

Tidak mudah melahirkan pemain-pemain bulutangkis yang dapat diandalkan karena ini proyek jangka panjang. Tetapi klub Jaya Raya Metland sudah membuktikan mampu melahirkan pemain berprestasi yang dididik sejak usia muda.

RUDY HARTONO KURNIAWAN, Ketua Umum PB Jaya Raya

Bab ini juga membahas kiprah Metland School di bawah Yayasan Pendidikan Metland mencetak lulusan yang siap pakai. SMK Metland Transyogi dan SMK Metland Cibitung membuka pendidikan vokasi di bidang Tata Boga, Perhotelan, Multimedia, Akuntansi, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Teknologi Informasi yang dibutuhkan sehingga para lulusannya langsung terserap dunia usaha dan dunia industri. SMK Metland dinobatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan di Indonesia. Sebagian alumni SMK Metland kini diterima bekerja di industri pariwisata di mancanegara.

Kualitas alumni SMK Metland diakui industri perhotelan internasional.

DARMAWAN SUNARJA, Kepala Metland School

“Alumni SMK Metland tersebar di berbagai perusahaan dan industri. Sebagian bekerja di hotel-hotel bintang lima di mancanegara. Ini membuktikan kualitas alumni SMK Metland diakui industri perhotelan internasional,” kata Darmawan Sunarja, Kepala Metland School.

Darmawan Sunarja (Kepala Metland School, kanan) bersama Pandu Gunandito (Yayasan Pendidikan Metland) dan Febby Mariani (Corporate Communication Manager Metland) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Adapun Bab Tujuh memaparkan komentar dan pandangan mitra bisnis, bankir, penyewa Metropolitan Mall Bekasi, sampai pengamat properti tentang Metland.

Kerja sama dengan Metland dari segi kinerja keuangan sangat bagus. Bank selalu melihat dari sisi NPL (non-performing loan) atau kredit macet. Kami juga melihat komitmen developer terkait buyback guarantee. Sejauh ini kinerjanya bagus sekali. Saya senang mengetahui kualitas pembeli rumah Metland melalui KPR sangat baik, juga kualitas rumah yang dibangun Metland bagus, dan penyelesaiannya pun tepat waktu.

HARYANTO T. BUDIMAN, Managing Director Consumer of Banking Bank BCA

Haryanto T. Budiman, Managing Director Consumer of Banking Bank BCA mengakui Metland adalah salah satu pengembang properti dan mitra strategis bagi pengembangan bisnis KPR Bank BCA. Kerja sama Bank BCA dengan Metland dimulai pada 2003 dimotori oleh Nanda Widya. Kerja sama ini terus berlanjut. Sampai tahun 2023, sudah sembilan proyek Metland yang dikerjasamakan dengan Bank BCA. Metland termasuk salah satu dari tujuh pengembang besar dalam jumlah konsumen yang membeli rumah dengan fasilitas KPR.

“Yang membuat saya happy, kerja sama dengan Metland dari segi kinerja keuangan sangat bagus. Bank selalu melihat dari sisi NPL (non-performing loan) atau kredit macet. Kami juga melihat komitmen developer terkait buyback guarantee. Sejauh ini kinerjanya bagus sekali. Saya senang mengetahui kualitas pembeli rumah Metland melalui KPR sangat baik, juga kualitas rumah yang dibangun Metland bagus, dan penyelesaiannya pun tepat waktu,” kata Haryanto. 

Haryanto T Budiman (kelima dari kiri), Anhar Sudradjat (Presdir Metland, keempat dari kiri), Wahyu Sulistio (Direktur Metland, keempat dari kanan), Febby Mariani (Corp Comm Manager Metland, kedua dari kanan), Robert Adhi Ksp (penulis buku, ketiga dari kiri).

Louis Lim, CEO Real Estate Division of Keppel Land Corporation berpendapat, Keppel Land menjalin kemitraan dengan Metland ketika mulai membangun proyek pertama yaitu The Riviera at Puri pada tahun 2016. Metland adalah salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan telah berpengalaman di Indonesia. Tiga proyek Keppel Land bersama Metland mendulang sukses.

Sedangkan Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch optimistis dengan masa depan Metland mengingat SDM yang berkualitas, dan bank tanah masih tersedia di hampir semua wilayah pinggiran Jakarta. Metland mampu menjadi market leader di pasar menengah. Brand Metland sebagai pengembang kelas menengah harus tetap di-maintain. 

Ali Tranghanda (CEO Property Watch) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Mitra bisnis Metland, JD Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia dengan brand KFC dan Gelael menilai, Metland adalah perusahaan properti yang memiliki reputasi yang baik. Sejak awal pihak Fast Food Indonesia sangat percaya pada komitmen manajemen Metropolitan. Keunggulan Metropolitan Mall adalah para pemimpinnya turun langsung ke lapangan, melihat semua aset perusahaan dan fasilitasnya harus tetap terpelihara dengan baik.

Direktur Fast Food Indonesia JD Juwono saat diwawancarai.
Irwin Abuthan (Director Real Estate & Store Planning PT Matahari Department Store Tbk) dan Robert Adhi Ksp (penulis buku)

Demikian pula, Matahari Department Store sangat happy dapat berkembang bersama Metland sejak awal. “Kami datang sebagai partner bisnis yang pertama, mengembangkan bisnis bersama-sama, dan maju bersama. Support Metland luar biasa. Ada timbal balik dalam kerja sama ini. Apapun kesulitan yang dihadapi, Metland selalu mengajak mitra bisnisnya untuk duduk bersama, mencari jalan keluar. Selama ini tidak pernah ada masalah, termasuk ketika menghadapi pandemi COVID-19 tempo hari, ketika semua mal, semua pebisnis ritel berjuang bersama untuk mampu melewati masa-masa sulit tersebut. Nyatanya kita semua bersama-sama bisa melewati dengan baik,” kata Irwin Abuthan, Director Real Estate & Store Planning PT Matahari Department Store Tbk. 

Gramedia juga menyampaikan pendapat senada. Metland adalah pengembang yang peduli pada bidang pendidikan. Tidak sekadar shopping, tetapi shopping yang mendidik yang mengutamakan aspek pendidikan. Beberapa pengelola mal mewajibkan Gramedia harus ada dalam mal mereka karena melihat unsur pendidikan sangat penting. Metland adalah salah satu pengembang dan pengelola mal yang berpandangan seperti ini. “Kami sangat senang karena Metland concern di bidang pendidikan. Tidak banyak pemilik mal yang peduli pada bidang pendidikan. Gramedia mengucapkan selamat hari jadi ke-30 kepada Metland. Terima kasih atas kerja sama yang panjang ini. Metland dan Gramedia bisa saling memahami bahwa pendidikan adalah bagian penting dalam kehidupan,” kata Victorinus Sugiarto, Direktur Operasional PT Gramedia Asri Media. 

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kesempatan ini, izinkan saya sebagai penulis buku ini menyampaikan terima kasih kepada Pak Nanda Widya (Pendiri dan Komisaris PT Metropolitan Land Tbk) dan Pak Anhar Sudradjat (Presiden Direktur Metland) yang memberi kempatan dan memilih saya sebagai penulis buku 30 Tahun Metland ini. 

Terima kasih kepada Komisaris Utama PT Metropolitan Land Tbk, Ibu Junita Ciputra; Menteri Perhubungan RI Pak Budi Karya Sumadi; World President FIABCI 2023-2024 Pak Budiarsa Sastrawinata; dan Chairman B-Universe Pak Enggartiasto Lukita yang telah memberikan Sambutan dalam buku ini, serta menyediakan waktu untuk diwawancarai. Terima kasih kepada Pak Thomas J Angfendy dan Pak Iwan Putra Brasali (Komisaris), dan Pak Leland G. Rompas (Komisaris Independen); juga kepada Pak Wahyu Sulistio, Ibu Olivia Surodjo, Pak Andy Kurnia, Pak Santoso, dan Pak Nitik Hening (Direksi Metropolitan Land), serta kepada Pak Rudy Hartono Kurniawan (Ketua Umum PB Jaya Raya Menteng); Pak Pandu Gunandito, dan Pak Darmawan Sunarja (Kepala Metland School). 

Kepada para narasumber dan mitra bisnis Metland, saya menghaturkan banyak terima kasih telah meluangkan waktu untuk kepentingan buku ini. Pak Fenza Sofyan (Direktur Utama PT Metropolitan Persada Internasional); Pak Agam Nugraha Subagdja (Direktur Utama Metropolitan Development); Pak Harianto Solichin (Presiden Direktur PT Nikko Sekuritas Indonesia); Pak Dedi Tedja (pengusaha besar otomotif, mitra bisnis Metland); Pak Solidi Silvester “Doddy” Korompis (pemilik Metropolitan Karyadeka Development, mitra bisnis Metland; Pak Johnny Andrean (pemilik brand Salon Johnny Andrean dan J.Co, mitra bisnis Metland); Pak Rachmat Sutiono (pemilik Fun World) yang telah menyediakan waktu untuk diwawancarai untuk keperluan konten buku ini. 

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada narasumber buku: Pak Haryanto T. Budiman, Managing Director Consumer of Banking Bank BCA; Louis Lim, CEO Real Estate Division of Keppel Land; JD Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia; Irwin Abuthan, Director Real Estate & Store Planning PT Matahari Department Store Tbk; Victorinus Sugiarto, Direktur Operasional PT Gramedia Asri Media; Ali Tranghanda, CEO Property Watch; dan Kolonel Armed Rico Ricardo Sirait, Dandim Bekasi yang mewarnai isi buku ini dengan beragam komentar dan pandangan tentang Metland.

Kolonel Armed Rico Ricardo Sirait (Dandim Bekasi) dan Robert Adhi Ksp (penulis).

Terima kasih pula kepada Ibu Febby Mariani, Pak Himawan Nursalim, April Sinaga, dan tim Metland yang selalu setia menemani saya mewawancarai para narasumber. Juga kepada Ibu Felice Wongso Kesuma yang membantu mengomunikasikan jadwal wawancara dengan para narasumber buku. 

Robert Adhi Ksp (penulis buku, depan/paling kiri), Wahyu Sulistio (Direktur PT Metropolitan Land Tbk, paling kanan) bersama tim Metland
Robert Adhi Ksp (penulis buku) dan Felice Wongso (Sekretaris Direksi PT Metropolitan Land Tbk)

Sebagai penutup, saya mengutip pepatah Latin. verba volant, scripta manent (yang terucap akan hilang, yang tertulis tetap abadi). Sejarah perjalanan tiga dekade Metropolitan Land yang direkam dalam buku ini akan menjadi catatan sejarah dan bagian dari perkembangan industri properti di Indonesia yang dapat dibaca sampai kapan pun oleh generasi sekarang dan mendatang. Legacy yang telah ditorehkan para pendiri Metropolitan Land tetap tercantum. Eksistensi buku cetak dan buku digital pun tidak akan hilang karena tetap tersimpan di Perpustakaan Nasional dan perpustakaan perusahaan, lembaga pemerintah, dan swasta lainnya hingga beratus tahun ke depan. 

Without words, without writing, without books, there would be no history,” kata Oliver Goldsmith, novelis dan penyair asal Inggris. Tanpa kata-kata, tanpa tulisan, tanpa buku, tak akan ada sejarah. Semoga buku “Bersyukur, Berkarya, Berbagi – 30 Tahun Metland” ini bermanfaat bagi khalayak pembaca. Kebahagiaan seorang penulis adalah jika buku yang ditulis memberi inspirasi bagi pembaca. 

Robert Adhi Ksp

 Serpong, 23 Januari 2024 

NASKAH INI MERUPAKAN CATATAN PENULIS BUKU “BERSYUKUR, BERKARYA, BERBAGI – 30 TAHUN METLAND MEWARNAI NEGERI 1994-2024

Klik tautan ini untuk membaca e-book ini secara gratis di Google Books