Perusahaan Brunei berencana membangun kereta cepat Trans Borneo sepanjang 1.620 kilometer yang melintasi tiga negara yaitu Brunei, Malaysia (Sarawak dan Sabah), dan Indonesia (Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Ibu Kota Nusantara IKN). 

Kabar ini muncul di laman media MalayMail 30 Maret 2024. Setelah dicek di laman Brunergy Utama, kabar ini semakin jelas karena proyek Trans Borneo dipaparkan sangat rinci. 

Kecepatan kereta cepat Trans Borneo maksimum 300 km sampai 350 km per jam, dan antarstasiun rata-rata berjarak 150 kilometer. Trans Borneo memiliki empat terminal dan 24 stasiun di tiga negara. Empat terminal tersebut berlokasi di Pontianak (Kalimantan Barat, Indonesia), Kuching (Sarawak, Malaysia Timur), Bukit Panggal (Brunei Darussalam), dan Kota Kinabalu (Sabah, Malaysia Timur).

Pembangunan Trans Borneo akan dikerjakan dua tahap. Tahap pertama dimulai dari Pontianak (Indonesia) dan berakhir di Kota Kinabalu (Malaysia).

Stasiun-stasiun di tahap pertama akan dibangun di Pontianak, Mempawah, Singkawang, Sambas (Kalimantan Barat, Indonesia), Kuching, Sri Aman, Sibu, Bintulu, Miri (Sarawak, Malaysia Timur), Bukit Panggal (Brunei Darussalam), Limbang (Sarawak, Malaysia Timur), Bangar (Brunei Darussalam), Lawas (Sarawak, Malaysia Timur), Sipitang, Beaufort,  Kimanis, Kota Kinabalu (Sabah, Malaysia Timur).

Tahap kedua, diawali dari Bukit Panggal (Brunei Darussalam) melintasi wilayah Sabah (Malaysia Timur) dan Indonesia (Kalimantan Utara, Indonesia ) dan berakhir di Balikpapan (Kalimantan Timur, Indonesia). 

Stasiun-stasiun di tahap kedua akan dibangun di Bukit Panggal (Brunei Darussalam), Long Seridan (Sarawak, Malaysia Timur) , Bekalalan, Malinau, Tanjung Selor (Kalimantan Utara, Indonesia), Tanjungredeb, Pengadan, Lubuk Tutung, Bontang, Samarinda, Balikpapan (Kalimantan Timur, Indonesia). 

Jika proyek kereta cepat Trans Borneo yang akan dibangun perusahaan Brunei Darussalam ini terwujud dan wilayah tiga negara saling terhubung, Pulau Borneo (743.330 km2) yang luasnya hampir enam kali lebih luas dari Pulau Jawa (128.297 km2) ini akan menjadi magnet ekonomi baru di masa depan. Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pun bakal bersinar.

Ditulis Robert Adhi Ksp, bersumber dari laman Brunergy Utama Sdn Bhd & MalayMail.