Buku ini menceritakan kisah di balik pengembangan aplikasi teknologi digital yang terkait dengan Keuangan Negara mulai dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara atau SPAN, Modul Penerimaan Negara atau MPN, sampai SAKTI, mulai dari perjalanan reformasi keuangan negara, perjalanan pengembangan sistem hingga saat ini, sampai dengan masa depan sistem yang diharapkan di masa yang akan datang untuk mendukung agenda transformasi, reformasi, dan digitalisasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kementerian Keuangan. 

Integrated Financial Management Information System (IFMIS) telah dikembangkan di Indonesia sejak satu dekade terakhir. IFMIS bertujuan untuk menyederhanakan proses bisnis sehingga semakin efisien, cepat, dan transparan. IFMIS diterapkan pada kebijakan pengelolaan treasury meliputi Modul Penerimaan Negara (MPN) dan Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN).

MPN berhasil mengotomasi proses pembayaran dari penerimaan negara dalam APBN, baik penerimaan perpajakan, termasuk penerimaan cukai, pajak impor, pajak ekspor, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Indonesia.

Sedangkan SPAN dikembangkan untuk meningkatkan sistem pengelolaan negara dan menangani transaksi keuangan pemerintah, serta mendukung implementasi penuh akuntansi berbasis akrual, dan memfasilitasi pelaporan keuangan secara online dan real time. SPAN berhasil membangun otomasi proses pengelolaan anggaran belanja negara secara elektronik.

SAKTI didedikasikan untuk Kementerian dan Lembaga (K/L), dan mendukung tugas Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara atau BUN. SAKTI sebenarnya mirip dengan SPAN, namun cakupannya lebih luas yaitu Kementerian dan Lembaga (K/L) sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. Cara K/L mengelola anggaran distandarisasi di dalam SAKTI. Pengguna SAKTI adalah para menteri, kementerian dan lembaga yang mempunyai misi masing-masing. Mereka wajib menggunakan standar dan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara yang dibuat oleh Kemenkeu. 

Modul Penerimaan Negara (MPN) bertujuan agar penerimaan negara masuk ke kas negara dengan cepat dan mudah. Dengan semakin bertambahnya wajib pajak dan wajib bayar penerimaan negara bukan pajak yang tinggi, MPN dapat memudahkan penyetor pajak dan PNBP dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Wajib pajak, wajib bayar, dan wajib setor tidak harus datang secara fisik ke bank dalam membayar dan menyetor penerimaan negara. 

Buku sejarah kontemporer transformasi ‘core system’ perbendaharaan yang ditulis Robert Adhi Ksp ini diberi Pengantar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Prolog oleh Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti, dan Epilog Arif Wibawa.

Nantikan e-book-nya di Google Books dan Gramedia Digital.

DIKUTIP DARI LAMAN PUSTAKA KSP KREATIF