ROBERT ADHI KSP

Masa pandemi yang berkepanjangan ini membuat sebagian orang memilih mengisi waktu luang dengan menonton film yang tersedia di sejumlah platform  berbayar.  Penetrasi internet yang makin luas membuat masyarakat makin mudah menikmati film dari laptop, tablet, dan ponsel cerdas, selain dari TV pintar tentunya.  

Sejumlah film yang saat ini diputar di Netflix mengisahkan tentang aksi teror terhadap Presiden Amerika Serikat dan Gedung Putih serta peran anggota Pasukan Pengamanan Presiden/Paspampres atau Secret Service (Olympus Has Fallen; London Has Fallen, Angel Has Fallen); dan peran polisi Capitol yang memimpikan pekerjaan sebagai anggota Secret Service (White House Down) menyelamatkan Presiden

Film-film tentang Presiden Amerika Serikat selalu menarik untuk dinikmati. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari film-film yang berkaitan dengan Presiden AS. Mulai dari betapa terlatihnya anggota pengawal presiden yang menjaga keamanan diri Presiden (yang selalu menjadi incaran para teroris) sampai pada beratnya tugas presiden negara adikuasa di dunia itu.  

Berikut catatan singkat tentang film-film tentang teror terhadap Presiden Amerika Serikat.

“Olympus Has Fallen” (2013)

Film Olympus Has Fallen produksi tahun 2013 ini dibuka dengan adegan latihan tinju (sparring partner) Presiden AS Benjamin Asher (diperankan oleh Aaron Eckhart) dengan pengawalnya, Mike Banning (diperankan Gerard Butler) di Camp David. 

Pada malam Natal saat hujan salju, Presiden Asher dan istrinya, Maggie, naik mobil untuk kembali ke Gedung Putih. Dalam perjalanan, terjadi kecelakaan. Maggie tewas setelah mobil jatuh ke jurang, tapi Mike berhasil menyelamatkan Presiden dengan mengeluarkannya dari mobil lebih dahulu. 

Setelah kecelakaan tragis di malam Natal itu, Mike Banning bertugas di  belakang meja. 

sumber: IMDb.com

Delapan belas bulan kemudian, pada 5 Juli, Direktur Secret Service Lynne Jacobs (diperankan Angela Bassett) ngopi bareng Mike di kafe dekat Gedung Putih. Pada hari itu, Presiden Asher kedatangan tamu yaitu Perdana Menteri Korea Selatan. Rupanya pasukan pengawal PM Korsel disusupi teroris dari Korea Utara pimpinan Kang (diperankan Rick Yune). Mereka menyerang Gedung Putih dan menembaki sebagian besar anggota paspampres, polisi DC, garda militer, dan masyarakat di sekitar Gedung Putih. Teroris Korea Utara juga menembak jatuh pesawat-pesawat tempur. 

Karena teroris menyusup ke dalam bagian pengawal PM Korsel, mereka dengan mudah masuk ke ruang Presidential Emergency Operation Center (PEOC) di Sayap Timur Gedung Putih, menembak mati PM Korsel, dan menyandera Presiden Asher dan juga Wakil Presiden.  Pimpinan teroris, Kang, menyindir Presiden Asher,  “Pasukan militer Anda tiba di Gedung Putih 15 menit setelah serangan. Kami menaklukkan Gedung Putih dalam waktu 13 menit!” 

Olympus has fallen! White House under attack! President Asher missing!  demikian judul berita di televisi yang menayangkan langsung peristiwa itu.Ketua DPR Allan Trunbull (diperankan Mogan Freeman) dilantik menjadi Pelaksana tugas Presiden AS.

Mike Banning berhasil menyelinap masuk Gedung Putih yang saat itu sudah hancur lebur ditembaki teroris. Mike berhasil memadamkan CCTV melalui akses yang dimilikinya. Mike menghubungi Gedung Oval dan melaporkan situasi terkini yang disaksikannya, sekaligus menanyakan siapa di balik serangan itu. Rupanya salah satu tuntutan teroris Korut adalah agar AS menarik Armada ke-7 yang selama ini melindungi Korea Selatan dari ancaman Korea Utara. 

Sementara Kang, pimpinan teroris Korea Utara, memerintahkan anggotanya untuk mencari putra Presiden, Connor, yang bersembunyi di  salah satu ruangan di Gedung Putih. Kang juga meminta Dave — anggota Paspampres yang berkhianat — untuk mencari Mike Banning yang ketahuan berjalan di Gedung Putih dari salah satu CCTV.  Mike akhirnya bertemu dengan Dave dan curiga ketika tanpa disadari Dave menyebut nama Kang dalam pembicaraannya. Akhirnya Dave mengakui berkhianat karena diiming-iming duit. Mike melumpuhkan Dave dan meminta paspampres itu “menebusnya” dengan memberitahu Kang melalui walkie-talkie bahwa Mike seolah sudah “dilumpuhkannya”. 

Singkat cerita, pada akhir film, jagoan pasti menang. Mike berkelahi dengan Kang dan berhasil membunuh teroris itu— yang sebelumnya sempat melukai Presiden Asher dengan tembakannya. Mike Banning juga berhasil menonaktifkan kode Cerberus. Teroris Korut rupanya bermaksud agar kota-kota di Amerika Serikat gelap gulita dan jutaan rakyat AS menderita kelaparan. 

Film berdurasi 1 jam 59 menit yang diproduksi Millenium Films dan G-Base, ini disutradarai Antoine Fuqua berdasarkan skenario yang ditulis Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt. Film yang menghabiskan biaya sekitar 70 juta diollar AS itu meraup pendapatan kotor dari seluruh dunia sekitar 170,2 juta dollar AS. 

“White House Down” (2013)

Tiga bulan setelah “Olympus Has Fallen” dirilis 24 Maret 2013, muncul film “White House Down” berdurasi 2 jam 11 menit yang dirilis pada 28 Juni 2013. Film yang diproduksi Columbia Pictures, Mythology Entertainment dan Centropolis Entertainment ini ini disutradarai Roland Emmerich berdasarkan skenario yang ditulis James Vanderbilt. 

Film White House Down yang berdurasi 2 jam 11 menit ini dibintangi antara lain Channing Tatum (sebagai Cale, aparat keamanan Capitol), Jamie Foxx (sebagai Presiden Sawyer), dan Maggie Gyllenhaal (sebagai Finnerty, staf Gedung Putih). 

Film ini berawal dari tur Gedung Putih yang diikuti putri John Cale, Emily (diperankan oleh Joey King). Tiba-tiba terjadi ledakan di Gedung Putih dan Emily terjebak di sana. John Cale, anggota kepolisian Capitol (diperankan Channing Tatum) — yang ditolak bekerja sebagai anggota Paspampres —pekerjaan impiannya itu —  berusaha mencari putrinya. 

Cale akhirnya menjadi pahlawan karena menyelamatkan Presiden Sawyer (diperankan Jamie Foxx) dari serangan teroris yang terdiri dari pasukan paramiliter bayaran yang ternyata diorganisir oleh kepala Secret Service, Walker (diperankan James Woods). Walker diketahui memiliki tumor di otaknya, dan sakit hati dan sedih karena putranya, seorang tentara, tewas dalam tugas di salah satu negara di Timur Tengah. 

Film yang menghabiskan biaya sekitar 150 juta dollar AS ini meraup pendapatan kotor sekitar 205,3 juta dollar AS. “Shooting” film ini diambil di Cite du Cinema, Montreal, Quebec, Kanada. 

“London Has Fallen” (2016)

Tiga tahun setelah film “Olympus Has Fallen”, muncul film berjudul “London Has Fallen” yang dirilis 4 Maret 2016. Pengambilan gambar film produksi Millenium Films, G-Base, dan Gramercy Pictures ini dilakukan di Bulgaria. Menghabiskan biaya sekitar 60 juta dollar AS, film berdurasi 1 jam 39 menit ini meraup pendapatan kotor 205,7 juta dollar AS.

Film “London Has Fallen” ini disutradarai Babak Najafi berdasarkan skenario yang ditulis Christian Gudegest dengan karakter tokoh ciptaan Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt.  Karena itulah sejumlah tokoh dan bintang dalam film ini sama dengan tokoh dalam film “Olympus Has Fallen”.

Presiden Benjamin Asher (diperankan Aaron Eckhart) berangkat ke London dtemani pengawalnya, Mike Banning (diperankan Gerald Butler) dan Direktur Secret Service Lynn Jacobs (diperankan Angela Bassett) dengan Air Force One untuk memberi penghormatan terakhir kepada koleganya, PM Inggris, James Wilson, yang meninggal mendadak di Downing Street 10 diduga akibat komplikasi pasca operasi lutut. — belakangan baru diketahui akibat diracun.  Selain Presiden Asher, terdapat 27 kepala negara lain yang hadir. 

Namun situasi London kacau balau setelah komplotan teroris yang menyusup dalam tubuh New Scotland Yard menembaki kendaraan para kepala negara dan kepala pemerintahan yang datang ke London, termasuk Presiden AS Benjamin Asher. 

Aksi terorisme di London ini ternyata didalangi Aamir Barkawi (diperankan Alon Aboutboul) yang ingin membalas dendam karena pada dua tahun sebelumnya, Amerika Serikat melalui drone jarak jauh yang dikendalikan dari Pangkalan AU di Nevada membumihanguskan sekaligus membunuh puluhan orang yang hadir dalam pesta pernikahan putri Barkawi di Punjab, Pakistan. 

Kota London jatuh ke tangan teroris. Scotland Yard tak berkutik. Mike Banning berusaha menyelamatkan Presiden Asher dan memburu komplotan teroris tersebut. 

“Angel Has Fallen” (2019)

Dalam film “Angel Has Fallen” yang dirilis 23 Agustus 2019 ini, agen Secret Service Mike Banning (diperankan Gerald Butler) di-framed merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Allan Trumbull (diperankan Morgan Freeman). Film yang disutradarai Ric Roman Waugh ini dibuat berdasarkan skenario yang ditulis Robert Mark Kamen, Matt Cook, dan Ric Roman Waugh, dengan karakter tokoh ciptaan Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt.

Film ini dibuka dengan adegan latihan menembak para anggota Secret Service, yang diikuti oleh Mike Banning dan Wade Jennings, keduanya kandidat Direktur Secret Service. Dalam acara mancing di danau, Presiden Allan Turnbull menyampaikan kepada Mike bahwa dia lebih memilih dia ketimbang Wade.

Saat acara mancing di danau itu, Presiden Turnbull dijaga ketat oleh 18 anggota Secret Service, selain Mike Banning yang satu kapal dengan Turnbull. Mike yang merasa sakit kepalanya menganggu. minta izin agar dia digantikan. Saat pergantian itulah, mendadak muncul ratusan drone yang dikendalikan dari daratan, yang menembaki semua anggota Secret Service, kecuali Mike Banning. Mike sempat kembali mendekati perahu motor Presiden Turnbull dan menyelamatkannya dengan melakukan penyelaman ke dalam danau sampai akhirnya Presiden dan Mike ditemukan dalam keadaan pingsan. 

Presiden Allan Turnbull masih koma, sementara Mike yang dirawat di RS Saint Matthew dalam keadaan diborgol. “Mengapa saya diborgol?” tanya Mike kepada anggota FBI, Hellen Thompson. Hellen menjelaskan, FBI menemukan uang 10 juta dollar AS di rekening Mike yang dikirim dari bank di Moskow, Rusia. Karena Presiden Turnbull masih koma, Wapres Martin Kirby dilantik sebagai pelaksana tugas Presiden. Kirby langsung mengumumkan di depan wartawan  Gedung Putih bahwa Mike Banning sebagai tersangka pelaku dan AS siap menyerang Rusia yang dituduhnya berada di balik serangan drone terhadap Presiden AS.

Mike dari rumah sakit kemudian dikawal ke penjara FBI. Dalam perjalanan, iring-iringan FBI dan polisi diserang sekelompok orang bersenjata. Mike berhasil melepaskan diri, melumpuhkan penyerangnya, dan kabur ke hutan. Mike sempat membawa mobil curian dan saat mengisi bahan bakar di salah satu SPBU, Mike menelepon istrnya, Leah, di rumahnya. Mike tahu telepon rumahnya disadap FBI. Saat itu Mike ditodong oleh orang-orang sipil yang mengejar hadiah uang yang ditawarkan FBI jika menangkap Mike. Namun Mike melumpuhkan mereka, dan membawa kabur salah satu truk ke arah hutan. Sempat dikejar polisi lokal, truk yang dibawa Mike mengalami kecelakaan. Tapi Mike berhasil lolos dan kabur dari kejaran.

Mike Banning yang diburu Secret Service dan FBI itu berupaya membersihkan namanya dan mencari teroris yang memanfaatkan namanya. Rupanya Mike di-framed agar dia dipersalahkan atas pembunuhan berencana terhadap anggota-anggota paspampres yang bertugas. 

Siapa pelakunya? Ternyata kolega Mike di Secret Service, yaitu Wade Jennings atas perintah Wakil Presiden Martin Kirby yang sudah dilantik menjadi pelaksana tugas Presiden. 

Mike menemui ayahnya, Clay Banning yang tinggal di hutan di West Virginia. Clay yang pada masa mudanya anggota pasukan khusus, rupanya sudah mempersiapkan lingkungan rumahnya di dalam hutan dengan bom-bom yang siap diledakkan. Ketika 15 anggota Salient, perusahaan kontraktor pertahanan milik Wade Jennings mengepung rumah Clay Banning, mereka semua dilumpuhkan dengan bom-bom siap ledak. Jenazah mereka dijejer di depan rumah Clay. FBI membaca tulisan, “We Work for Salient”. 

“Aku akan menemukanmu,” kata Mike geram kepada Wade yang meneleponnya. 

FBI menyelidiki Wade Jennings dan perusahaannya, Salient. Namun tiga anggota FBI yang berusaha mencari informasi,  malah ditembak mati oleh Wade dengan kejam. 

Mike berencana melindungi Presiden Turnbull yang dirawat di RS St Matthew, sedangkan ayahnya, Clay Banning, ke rumah Mike untuk melindungi istri dan anak Mike. Ketika dua anggota Salient memaksa Leah dan putrinya Lynne ikut mereka, Clay melumpuhkan dua lelaki bersenjata itu. 

Setelah Presiden Turnbull siuman, Mike menemuinya di rumah sakit. Dia menyamar sebagai “Police of State” dan sengaja ingin dibawa mendekat ke Presiden. Turnbull meminta pengawalnya membawa Mike. Sementara itu Wade Jennings dan timnya bermaksud menghabisi Turnbull di rumah sakit.  Wade berencana meledakkan rumah sakit itu dengan dengan nitrogen cair yang dikendalikan dari jarak jauh. 

Setelah rumah sakit diledakkan, aksi tembak-menembak pun terjadi antara Wade Jennings dan kaki tangannya dan Mike Banning dengan paspampres. Di akhir cerita, Mike berhasil melumpuhkan Wade lewat perkelahian satu lawan satu. Sedangkan FBI menangkap Wapres Martin Kirby, sang dalang dari aksi pengkhianatan sesungguhnya.

Film produksi Millenium Media, G-Base, dan Campbell Grobman Films, yang pengambilan gambarnya diambil di Sofia, Bulgaria ini, menghabiskan biaya sekitar 40 juta dollar AS dan meraup pendapatan kotor dari seluruh dunia senilai 146,6 juta dollar AS.  

ROBERT ADHI KUSUMAPUTRA, penikmat film. Bahan tulisan bersumber dari film yang ditayangkan Netflix dan IMDb.com. Sumber trailer: Movieclips Trailer/