ROBERT ADHI KSP

Pada pekan ketiga bulan April 2020, telepon seluler saya berdering. Pak Rikard Bagun menelepon saya dan memberitahu bahwa Pak AB Susanto, Founder dan Chairman Jakarta Consulting Group, perusahaan jasa konsultan terkemuka di Indonesia, akan merayakan ulang tahun ke-70 pada 9 September 2020. Pak AB bermaksud membuat buku perjalanan hidupnya dan Pak Rikard merekomendasikan nama saya untuk menuliskan dan menuangkannya dalam buku.
Ini kali ketiga Pak Rikard Bagun merekomendasikan nama saya untuk menulis biografi pengusaha. Pertama, biografi Johnny Widjaja, Cuplikan Kehidupan (Sintesa Publisher) yang ditulis menyambut HUT ke-80 Johnny Widjaja pada 30 Maret 2014. Kedua, biografi Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden (Penerbit Buku Kompas) yang ditulis menyambut Pesta Emas Perkawinan Sofjan Wanandi dan istrinya Riantini pada 5 Mei 2018. Untuk kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Rikard Bagun.
Wawancara dengan Pak AB Susanto dilakukan 17 kali sejak 27 April hingga 16 Juni 2020 melalui aplikasi Zoom, WhatsApp video call, dan telepon. Hal ini dilakukan mengingat buku ini ditulis pada masa pandemi Covid-19. Selain itu saya juga mewawancarai dan mengolah testimoni 70 narasumber tentang sosok AB, mulai dari istri, anak, cucu, saudara kandung, sepupu, ipar, kerabat, sahabat, karyawan, mantan staf, sampai pada klien-klien penting Jakarta Consulting Group dan sejumlah tokoh nasional.
Ini merupakan kali pertama saya menulis buku berdasarkan wawancara melalui Zoom, WhatsApp video call, dan telepon. Pada buku-buku biografi yang saya tulis sebelumnya, saya selalu datang bertatap muka menemui narasumber. Namun masa pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal, termasuk cara mewawancarai narasumber dengan memanfaatkan teknologi terkini.
Catatan kaki yang ada dalam buku ini merupakan pertanggungjawaban saya sebagai penulis agar pembaca mengetahui asal-usul isi buku ini.
Buku ini diberi judul AB Susanto, Sang Begawan Konsultan Bisnis Keluarga dengan sub-judul Menapak Persada, Melintasi Cakrawala. Saya dan Pak AB Susanto mendiskusikan judul ini pada Jumat 19 Juni malam, menjelang finalisasi buku ini. Diberi judul AB Susanto, Sang Begawan Konsultan Bisnis Keluarga karena “roh” buku ini memang tentang family business, yang menjadi keahlian utama AB Susanto sebagai konsultan selama ini.

Kata-kata Menapak Persada, Melintasi Cakrawala pada subjudul buku bermakna AB Susanto menjejakkan kaki di Tanah Air dengan mengamalkan berbagai ilmu yang dimilikinya dalam aneka kegiatan. Selain begawan dalam konsultasi tentang family business, AB memang memiliki banyak keahlian lainnya, mulai sebagai gemologist (ahli perhiasan, berlian) sampai sebagai gerontologist (ahli tentang lanjut usia), dari pakar Konfusianisme sampai pakar Manajemen Bela Negara.
Buku ini bukan hanya mengisahkan perjalanan hidup AB Susanto semata, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai yang relevan dengan masa kini. Ini tercermin dari testimoni mantan staf AB Susanto -kaum milenial. Buku ini layak dibaca oleh semua kalangan, tidak terbatas pada mereka yang sudah berumur, yang sarat dengan pengalaman dan penuh kebijaksanaan (wisdom), tetapi juga patut dibaca oleh generasi milenial. Anak-anak muda dapat memetik pelajaran dari nilai-nilai kehidupan seorang AB Susanto.
***

Dalam prolognya, Lilik Oetama, CEO Kompas Gramedia mengungkapkan, sudah menjadi keharusan melakukan transformasi pengelolaan perusahaan dari manajemen yang bersifat tradisional kekeluargaan ke sistem manajemen modern yang lebih terbuka. Proses transformasi tentu saja tidak selalu gampang, perlu dipandu oleh praktisi berpengalaman seperti AB Susanto.
Sudah menjadi keharusan melakukan transformasi pengelolaan perusahaan dari manajemen yang bersifat tradisional kekeluargaan ke sistem manajemen modern yang lebih terbuka. Proses transformasi tentu saja tidak selalu gampang, perlu dipandu oleh praktisi berpengalaman seperti AB Susanto.
LILIK OETAMA
Gandi Sulistiyanto, Managing Director Sinar Mas dalam Prolognya menilai, apa yang disampaikan AB Susanto tidak sekadar teori tapi juga berhasil dalam praktik. Ini terbukti dari bisnis konsultan yang didirikan AB pada 1983, kini sudah dipimpin putrinya, Patricia Susanto.
Prijono Sugiarto, Presiden Komisaris PT Astra International Tbk, dalam Prolog mengatakan, hingga mencapai usia 70 tahun, AB Susanto masih bekerja sebagai Chairman JCG. Padahal biasanya bila sudah memasuki usia pensiun, orang memilih menikmati hidupnya. Tetapi AB Susanto tetap mengikuti perkembangan bisnis di era digital dan adaptif terhadap perubahan zaman.
AB Susanto tetap mengikuti perkembangan bisnis di era digital dan adaptif terhadap perubahan zaman.
PRIJONO SUGIARTO
Rikard Bagun, Direktur Utama Kompas TV yang pernah menjadi Pemimpin Redaksi danWakil Pemimpin Umum Harian Kompas yang menulis Epilogmenilai, proses belajar mengajar terus-menerus dilakukan AB Susanto. Tidak hanya menjadi praktisi, tetapi secara paralel mengembangkan diri sebagai akademisi sampai menggapai posisi bergengsi guru besar, profesor, dalam bidang manajemen bisnis.
Buku ini terdiri dari sembilan Bab, dan setiap bab mengisahkan episode perjalanan hidup AB Susanto. Bab Satu mengisahkan episode masa kecil AB Susanto yang penuh warna-warni.
Sahabatnya pada masa SMA di Kolese de Britto Yogyakarta, FX Sri Martono dalam testimoninya menilai AB Susanto tidak membedakan atau memilih teman berdasarkan status sosial. Martono ingat pada saat kelas II SMA, dia dirawat di RS Panti Rapih, AB menjenguknya.
Bab Dua menceritakan episode masa mudanya saat kuliah di Jerman, dan Bab Tiga tentang episode masa dewasa setelah AB Susanto mulai bekerja di Schering.
Bab Empat merupakan episode saat AB mendirikan dan mengembangkan Jakarta Consulting Group. Bab Empat mendapat porsi halaman relatif banyak, terutama mengupas tentang bidang family business atau bisnis keluarga yang menjadi keahlian AB Susanto sebagai konsultan selama ini, sekaligus menjadi “roh” buku biografi ini.
Bab ini juga memuat testimoni delapan klien utama AB dan JCG yang untuk jangka waktu yang lama bersama dalam program konsultasi dan sebagian putra-putrinya di-coaching AB Susanto yang menangani perusahaan keluarga mereka. Bab ini juga memuat testimoni sejumlah karyawan dan mantan karyawan JCG tentang AB Susanto.
Delapan klien utama JCG yang saya wawancarai mengungkapkan bahwa AB Susanto memang begawan dalam konsultasi tentang bisnis keluarga. Stefanus Lo, pemilik PT Central Mega Kencana yang memiliki brand-brand Mondial Jeweler, Miss Mondial, Frank & Co, dan The Palace misalnya, menyebutkan AB Susanto seorang yang sangat langka karena memiliki tiga keahlian sekaligus sebagai negosiator, komunikator, dan mediator yang ulung.
AB Susanto seorang yang sangat langka karena memiliki tiga keahlian sekaligus sebagai negosiator, komunikator, dan mediator yang ulung.
STEFANUS LO
Wulani Wihardjono, pendiri dan pemilik Tatalogam Lestari mengakui, setelah perusahaannya dibedah oleh AB Susanto dan tim JCG, hal-hal yang selama ini tersembunyi antara anak dan orangtua menjadi terbuka semua. Menurut Wulani, AB Susanto tokoh yang tepat untuk membantu dia membenahi perusahaan keluarganya.
Soedomo Mergonoto, pendiri dan pemilik Kapal Api Group menyebutkan perusahaannya sudah sembilan tahun menjadi klien JCG. Dia menilai AB Susanto berpengalaman menangani problem dan mencari solusi yang terjadi dalam perusahaan-perusahaan keluarga.
Lalu apa kata staf dan mantan karyawan JCG tentang AB Susanto? Direktur JCG Himawan Widjanarko menilai, AB Susanto adalah tipe pemimpin yang tidak kenal menyerah. Filosofi Pak AB adalah kita tidak boleh menyerah dengan keadaan tetapi kita harus “menunggangi keadaan”.
Bagi Dyah Suyono, Office Manager dan HR JCG, yang bekerja sejak tahun 2000, “Pak AB tahu cara mempersuasi orang sehingga apa yang diharapkannya tercapai. Pak AB mampu memilah-milah bagaimana berkomunikasi dengan klien, dengan pebisnis, dengan satpam, ataupun dengan office boy, sehingga semuanya segan dan tetap hormat pada beliau.”
Bagi Grace Lim, Personal Assistant AB Susanto 2008-2010, “Sosok AB inspiratif banget, seorang yang baik, sangat pandai dan berwawasan luas. “Pak AB seorang pemimpin yang sangat diidolakan bawahan karena beliau memimpin dengan sangat baik. Kami sayang banget dengan Pak AB.”
Di JCG, Glory Oyong belajar banyak dari AB Susanto, bagaimana melakukan komunikasi ke luar, bagaimana AB sebagai pimpinan mau turun ke lapangan, menyapa masyarakat penderita kusta. “Ini pelajaran bagi saya bahwa pimpinan yang memberi teladan akan lebih berdampak dibandingkan pimpinan yang hanya memberi arahan. Saya diajari bahwa seorang pimpinan tidak hanya menyuruh tetapi juga wajib memberi contoh,” kata Glory Oyong, saat ini bekerja di Kompas Gramedia.
Pimpinan yang memberi teladan akan lebih berdampak dibandingkan pimpinan yang hanya memberi arahan. Saya diajari bahwa seorang pimpinan tidak hanya menyuruh tetapi juga wajib memberi contoh.
GLORY OYONG
Bagi Vesperina Ujudeda, AB Susanto sosok yang luar biasa karena mampu mendidik orang biasa seperti dia menjadi seseorang. “Saya dididik dalam hal pola pikir, dari seorang perawat biasa -setelah bekerja dengan Pak AB- saya akhirnya mampu membuka usaha home care sendiri berkat Pak AB,” kata Vesperina, Special Health Assistant AB Susanto periode 2014-2017.
Bab Lima merupakan episode pengalaman AB dalam berbagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, mulai dari Forum Masyarakat Katolik Indonesia sampai Gempita yang peduli pada penderita lepra.
Salah satu testimoni dalam bab ini diberikan oleh Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Pr. Uskup Agung Jakarta itu menilai, mediasi yang diambil oleh AB Susanto sangat bermacam-macam: giat di berbagai macam forum, politik, sosial kemasyarakatan, bisnis dan sekian banyak yang lain. Dengan inspirasi iman, melalui mediasi yang dipilih, akan terjadi transformasi sosial.
Bab Enam mengisahkan episode musibah medis yang pernah dialami AB Susanto pada 2008, yang menyebabkan kaki kirinya lumpuh. Semangat AB membuat dirinya cepat pulih.
Bab Tujuh menguraikan episode pencapaian tertinggi AB Susanto dalam dunia akademis yaitu meraih Guru Besar dan gelar Profesor. Bab ini dilengkapi dengan uraian tentang keahlian AB dalam memediasi konflik dan tentang publikasi jurnal serta buku-buku yang pernah ditulis AB Susanto.
Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri ESDM dan mantan Menteri Pertahanan dalam testimoninya menilai, AB Susanto memiliki prinsip yang sejalan dengan prinsipnya yaitu bekerja sambil belajar dan belajar sambil bekerja. Dengan prinsip long life study, sudah sepatutnya Pak AB menyandang Guru Besar (Profesor).
AB Susanto memiliki prinsip yang sejalan dengan prinsipnya yaitu bekerja sambil belajar dan belajar sambil bekerja. Dengan prinsip long life study, sudah sepatutnya Pak AB menyandang Guru Besar (Profesor).
PURNOMO YUSGIANTORO
Bab Delapan merupakan episode keluarga. Diawali dengan kisah perjodohan Pak AB dengan Ibu Suhartati, bab ini dilengkapi dengan testimoni istri, dua anak, dan tujuh cucu, serta 10 saudara kandung dan 7 sepupu, ipar, kerabat tentang sosok AB Susanto.
Menurut Patricia Susanto, “Papa selalu mengatakan, bila menghadapi masalah, cari jalan tengahnya, dan keputusan yang dibuat harus keputusan bersama. Dan Papa selalu memberi dukungan penuh.” Patricia menjabat CEO Jakarta Consulting Group (JCG) sejak September 2010.
Adik AB Susanto, Dipl Ing Budi Singputramas menilai, sejak kuliah di Jerman, kakaknya sudah menonjol dan di atas rata-rata. Tak hanya lulus sebagai dokter, kakaknya juga mengambil program Doktor dengan spesialisasi diabetes. Sedangkan dokter Philipus Budi Agung menilai, AB Susanto adalah contoh seorang kakak yang mandiri bagi adik-adiknya. Ketika AB kuliah di Jerman, tidak semua pengeluaran AB dibiayai orangtua. AB memperoleh beasiswa yang gemuk di negeri orang dan tidak mengandalkan kiriman uang dari Yogyakarta.
Dalam usianya ke-70, AB Susanto tetap aktif meski sebenarnya dia berhak untuk menikmati hidup pada usia senjanya. “Saya masih sering berpikir, kok hari ini saya tidak ngapa-ngapain. Padahal sebenarnya tidak ngapa-ngapain juga baik karena itu bagian dari keseimbangan hidup,” ungkap AB.
Pada bab Sembilan, bab terakhir buku ini, AB membagikan kiat untuk bahagia di usia senja dan tetap berkualitas. AB memperkenalkan konsep QARL yang memiliki empat komponen, yaitu memiliki quality of ageing, realigning (menyelaraskan kembali) dan losening attachment (melepaskan keterikatan).
AB Susanto sangat humble. Ibaratnya, punya ilmu sekampung, tetapi AB tetap low profile. Amal AB sangat besar, tidak pelit, dan tidak hitungan.
RUDHY LONTOH
Rudhy Lontoh, pengacara senior dalam testimoninya mengatakan, orang yang menguasai banyak bidang ilmu dan pengetahuan, pada umumnya tinggi hati. “Tetapi AB Susanto sangat humble. Ibaratnya, punya ilmu sekampung, tetapi AB tetap low profile. Amal AB sangat besar, tidak pelit, dan tidak hitungan. Sampai-sampai saya mengatakan kepada AB Susanto, satu kek yang jelek dari Anda,” kata Rudhy.
***
Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada Pak AB Susanto yang memberi kepercayaan kepada saya untuk menulis biografinya. Saya selalu “mengganggu” Pak AB setiap saat – bahkan pada dinihari saat waktu tidur nyenyak – untuk memastikan akurasi data dan angka. Kadang Pak AB dengan cepat memberi jawaban melalui pesan WhatsApp -entah bagaimana, kok Pak AB juga begadang padahal kami tidak pernah janjian.
Terima kasih juga kepada Ibu Suhartati yang meluangkan waktu selama satu jam untuk ngobrol asyik dengan saya di WhatsApp video call tentang kehidupan bersama Pak AB selama ini. Juga kepada dua putri Pak AB yaitu Yohana Susanto dan Patricia Susanto, serta tujuh cucu Pak AB (Anna Maria, Christina, Michelle, dan Angeline di Los Angeles, serta Carlyana, Corlyn, dan Corleon di Jakarta).
Saya wajib menyampaikan terima kasih kepada puluhan narasumber yang bersedia meluangkan waktu menjawab pertanyaan dan berbagi cerita.
Izinkan saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-70 kepada Pak AB Susanto, 9 September 2020. Semoga Bapak tetap sehat dan selalu menjadi berkat bagi banyak orang.
Akhir kata, semoga buku AB Susanto, Sang Begawan Konsultan Bisnis Keluarga – Menapak Persada, Melintasi Cakrawala ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca.
Robert Adhi Ksp
21 Juni 2020
(Dikutip dari “Catatan Penulis” dalam buku biografi “AB Susanto, Sang Begawan Konsultan Bisnis Keluarga – Menapak Persada, Melintasi Cakrawala”, Penerbit Buku Kompas, 2020)
Catatan: buku ini akan terbit pada akhir September 2020