
ROBERT ADHI KSP
Benarkah berenang dapat mengobati low back pain atau syaraf terjepit? Untuk menjawab pertanyaan ini, aku ingin bercerita dan berbagi pengalamanku sendiri. Delapan atau sembilan tahun yang lalu, aku pernah mengalami low back pain. Penyebabnya? Selain cara duduk yang keliru, juga akibat terlalu lama duduk dan jarang bergerak. Juga akibat berat badanku melebihi berat badan normal alias overweight.
Suatu pagi aku tak bisa duduk dan tak mampu pula bergerak sehingga aku terpaksa ditandu ke mobil dan dibawa ke rumah sakit. Di sana aku dibius, diinfus dll. Sungguh pengalaman yang tidak menyenangkan! Sebelumnya, aku tidak pernah ke dibius di rumah sakit.
Setelah itu, aku harus bolak-balik ke rumah sakit, menjalani fisioterapi —padahal fisioterapi hanya meredakan rasa nyeri. Aku berkonsultasi dengan dokter. “Anda overweight. Sebaiknya Anda segera turunkan berat badan dan rutin berenang,” kata dokter yang usianya sudah lanjut — putrinya juga berprofesi sebagai dokter yang menggeluti bidang yang sama.
Sejak itulah aku rajin berenang. Dikombinasi dengan diet dan pola makan yang sehat, berat badanku akhirnya turun 18 kg sampai 20 kg dan kembali normal. Seiring normalnya berat badanku, lenyap pula low back pain yang menyiksa itu. Sungguh ajaib.
Aku kemudian berpikir, daripada aku menghabiskan uang untuk fisioterapi yang terbukti tidak menyembuhkan, lebih baik aku rajin berenang. Lebih baik menjadi anggota klub olahraga daripada “rutin” ke rumah sakit hanya untuk fisioterapi.

Berdasarkan pengalaman pribadiku, aku menyatakan, berenang adalah “obat” mujarab menghilangkan low back pain. Karena sejak rutin berenang dan berat badanku normal kembali, aku tak pernah lagi ke rumah sakit untuk menjalani fisioterapi.
Sampai sekarang, aku masih rajin berenang, selain sebagai hobi, juga demi kesehatanku. Aku menjaga berat badanku tetap normal, tidak overweight. Aku sering mengunggah capaian renangku di media sosial. Itu bukan untuk gagah-gagahan, tetapi sekadar untuk memacu diri sendiri, sejauh mana aku mampu mencapai target yang aku patok.

Senin (7/12/2020) lalu misalnya, aku berenang sejauh 2,5 kilometer nonstop, 50 kali p.p, selama 94 menit, membakar 972 kalori, mengumpulkan 190 heart points, dan angka SWOLF 69.
Aku menguji daya tahan nafasku selama berenang sejauh 2,5 km nonstop ini. Ternyata daya tahan nafasku di kolam renang tidak terlalu buruk. Kuncinya? Fokus dan menikmati prosesnya dengan asyik. Ini sama persis dengan menulis buku (yang punya target waktu, tenggat waktu).
“Swimming is a sport. Everything else is just a game”
Mengapa aku lebih suka berenang? Mungkin bintangku Pisces? Ya, bisa jadi. Sesungguhnya berenang memang menyenangkan, menyehatkan, dan membuat kita bahagia.
Swimming is a sport. Everything else is just a game. Entahlah, darimana asal kata-kata ini. Tapi yang pasti, jika kita berenang, semua anggota tubuh bergerak. Berenang menggunakan sebagian besar otot kita untuk menggerakkan tubuh melalui air. .
Aku belajar renang secara otodidak ketika aku bertugas di Kalimantan pada 1997-1999. Aku kaget karena setiap kali menjelajahi Kalimantan, di mana-mana sungai. Apalagi saat itu aku mendengar kabar, ada istri pejabat tenggelam saat naik perahu dalam perjalanan dinas. Aku langsung belajar empat gaya renang dari buku dan mempraktikkannya di kolam renang sebuah hotel di salah satu kota di Kalimantan.
Apa manfaat berenang teratur? Pertama, berenang membuat seluruh tubuh bergerak. Selain meningkatkan detak jantung tanpa membuat tubuh lelah, berenang akan mengencangkan otot, membangun kekuatan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Kedua, berenang menguatkan jantung dan paru-paru, mengurangi tekanan darah dan mengendalikan gula darah. Dengan berenang, tak hanya otot yang terlatih, tapi juga sistem kardiovaskular. Berenang membuat jantung dan paru-paru kita kuat sehingga mengurangi risiko kematian. Berenang membantu menurunkan tekanan darah dan mengendalikan gula darah. .
Ketiga, berenang berguna untuk penderita cedera, radang sendi, dan lainnya. Berenang membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan pemulihan dari cedera. Buktinya ya itu, syaraf terjepitku hilang dengan sendirinya. Selain itu, kebetulan banget, aku pernah mengalami cedera otot akibat lari dan lari (bukan lari dari kenyataan pokoknya). Hanya dengan rutin berenang, cedera otot langsung hilang.
Keempat, berenang merupakan opsi yang pas untuk penderita asma. Kelima, berenang merupakan cara efisien membakar kalori.
Keenam, meningkatkan kualitas tidur. Aku sudah mengalami sendiri, setelah berenang, tidurku pulas dan nyenyak (deep sleep). Tidur berkualitas sangat menyehatkan!
Semoga catatan kecil dari pengalaman pribadiku ini bermanfaat.
mau tanya, 4 gaya renang apa saja yang pak robert kuasai ya?
SukaSuka
Gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya punggung, bisa semua. Tapi yang paling sering adalah gaya bebas.
SukaSuka