
ROBERT ADHI KSP
Ketika BJ Habibie berstatus sebagai mahasiswa di Aachen, Jerman, dia sering bertemu dengan Johnny Widjaja, pengusaha asal Indonesia, yang pada masa itu membuka usaha di kota itu bersama kakaknya, Tony Oey dan adiknya, Robert Widjaja.
Habibie saat itu sedang mengikuti studi teknik penerbangan dengan spesialiasi konstruksi pesawat terbang di RWTH (Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule) Aachen. Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen merupakan salah satu universitas yang mengembangkan teknologi ke depan dalam riset maupun aplikasi untuk dunia industri di Jerman.
Johnny memanggil BJ Habibie dengan nama “Rudy”. Mereka sering bertemu. Satu momen yang diingat Johnny adalah ketika Rudy pernah sakit selama tiga bulan. Dokter hampir saja menyerah. Setelah penyakitnya didiagnosa dengan tepat oleh rumah sakit di Jerman, akhirnya Rudy bisa disembuhkan.
Ketika istri Rudy, Hasri Ainun, mengandung putra pertama (Ilham), Rudy mendatangi kantor perusahaan Johnny di Aachen.
“John, Ainun sedang hamil dan dia ngidam belimbing. You punya belimbing?” tanya Rudy. Kebetulan pada saat itu, Johnny menyimpan dua kaleng belimbing, kiriman dari temannya di China.
“John, Ainun sedang hamil dan dia ngidam belimbing. You punya belimbing?” tanya Rudy
“Ambil saja dua kaleng belimbing ini. Toh saya tidak bisa menjualnya di Jerman,” kata Johnny. Mendapat kaleng belimbing itu, Rudy senang bukan kepalang.
Ketika menjadi mahasiswa, Rudy sering ditertawakan oleh mahasiswa senior. Dia dianggap memiliki banyak ide yang sulit direalisasikan. Dalam diskusi-diskusi, Johnny sering membela Rudy. “Kalian salah. Rudy memang aneh, tapi kalian mesti lihat idenya yang cemerlang. Guru besar-guru besar di Aachen saja menyimak ide-idenya,” ujar Johnny.
Setelah lulus dari Aachen, Rudy ditawari menjabat direktur perusahaan pesawat terbang di Jerman, Messerschmitt-Bolkow-Blohm. Habibie yang menjabat direktur kehormatan perusahaan itu seumur hidup.
Ketika Rudy pulang ke Indonesia untuk kali pertama setelah lulus dari Jerman , Johnny menggelar acara reuni di rumahnya di Slipi, Jakarta Barat. Sejak itu, teman-temannya yang pernah kuliah dan bekerja di Aachen sering berkumpul bersama Rudy dalam berbagai acara reuni.
Pada masa BJ Habibie masih menjabat Menristek dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Johnny masih sering bertemu dan berdiskusi dengan dia. Setelah BJ Habibie menjabat Presiden RI (21 Mei 1998-20 Oktober 1999) menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri, Johnny baru datang ke Istana enam bulan setelah Rudy resmi sebagai Presiden.
Pada saat itu, Johnny sebagai Penasihat Kamar Dagang Inggris-Indonesia diundang hadir dalam sebuah acara di Istana. Pada sesi bersalaman dengan Presiden, Johnny ikut antre. Saat tiba giliran Johnny menyalami Presiden, Rudy melihatnya dan langsung merangkulnya.
“Lho kemana saja kamu John ? Enam bulan saya menjadi Presiden, kok Anda tidak muncul-muncul?” tanya Rudy.
“Nanti jangan pulang dulu ya John. Saya mau bertemu dan ngobrol dengan Anda. Saya ingin menunjukkan kepada Anda ruang kerja Presiden yang saya rombak, dan bagaimana saya bekerja,” ungkap Habibie.
BJ Habibie is a good man. Fantasinya memang luar biasa.
JOHNNY WIDJAJA
Johnny dan Rudy ngobrol lama. Rudy memang suka bercerita dan seringkali sulit berhenti. Banyak tamu lain yang menunggu lama. Ajudannya sudah mengingatkan jadwalnya menerima tamu lain, namun Rudy tetap bercerita panjang lebar tentang masa depan Indonesia.
Setelah adiknya, Fanny Habibie, mengingatkan bahwa masih banyak tamu lain yang harus diterimanya, barulah Rudy berhenti bicara.
Bagi Johnny Widjaja, “BJ Habibie is a good man. Fantasinya memang luar biasa.” (Tulisan ini dikutip dari buku “Johnny Widjaja – Cuplikan Kehidupan” (Maret 2014/Robert Adhi Ksp).
Tentang siapa Johnny Widjaja, baca “Rahasia Umur Panjang dan Hidup Bahagia Johnny Widjaja”