
Judul: “Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino”
Tebal: 364 halaman
Ukuran: 15 cm x 23 cm
Penulis: Robert Adhi Ksp
Penerbit: Pustaka KSP Kreatif
Buku “Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino” merupakan kisah kehidupan Harris Turino, seorang akademisi dan pengusaha yang saat ini menjadi anggota DPR RI (2024-2029) dari PDI Perjuangan. Buku in diiberi judul dengan kata-kata “Jangan Pernah Menyerah” dan Kisah Inspiratif” karena kisah Harris Turino dalam buku ini diharapkan memberi inspirasi bagi pembaca.
Harris berasal dari Tegal, Jawa Tengah, menjalani masa kecil dan masa muda yang tidak mudah. Dia pantang menyerah, mengarungi kehidupan yang keras, dan menghadapi berbagai tantangannya. Ibunya seorang pedagang kelontong bersusah payah mengumpulkan uang untuk membiayai kuliah anaknya.
Menyadari kondisi keuangan orangtua semakin lemah, Harris berupaya untuk bertahan hidup dan membiayai kuliahnya secara mandiri di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan beberapa cara. Mulai dari berjualan laktopia dan teh, mengangkut pedagang pasar ke Semarang dengan pikap, sampai membuka les privat dan mendirikan bimbingan belajar Alumteg bagi siswa SMA yang akan melanjutkan ke UKSW. Saking minimnya uang saku, Harris makan di koplak (terminal) dokar yang harganya setengah dari kantin kampus.
Di kampus UKSW, Harris “menaklukkan” kembang kampus Susy Arianty. Keduanya berkolaborasi membuka usaha bersama les privat, bimbingan belajar, dan salon di rumah kontrakan di Jalan Osa Maliki, Salatiga.
Setelah menikah, kehidupan masa muda Harris Turino dan Susy Arianty seperti kehidupan umumnya anak-anak muda dari daerah yang merantau ke Jakarta. Tinggal di rumah BTN kontrakan di pinggiran Jakarta, berangkat pagi dengan mobil “tebengan” dan memberi “tebengan” ke komuter lain, pulang bersama pada malam hari.
Harris dan Susy punya impian besar untuk mengubah kehidupan mereka bermodalkan di antaranya ketangguhan, kegigihan, dan sikap pantang menyerah. Harris awalnya bekerja sebagai karyawan marketing perusahaan, lalu membuka usaha sendiri. Sedangkan awalnya Susy Arianty bekerja sebagai penata rambut di salon Peter Saerang, kemudian sukses membuka usaha salon sendiri “Kleo Beauty” pada tahun 2001.
Harris Turino pada awal 2017 mencoba memasuki dunia politik. Di tengah kesibukannya sebagai dosen, Harris sebagai new kid on the block berkampanye selama 9 bulan di daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes).
Kegagalannya pada Pileg 2019 membuatnya terpukul kecewa, malu, marah. Dalam kondisi di titik nadir, Susy memompa semangat suaminya. “Kamu kan orang hebat. Mosok begini saja kamu harus menyerah dan hancur? Ayo bangkit kembali! Saya tidak mau kehilangan suami yang saya kenal,” kata Susy.
Kepercayaan diri Harris pun pulih kembali. Setelah mengenal lebih dalam dunia politik, Harris kembali bertarung pada Pileg 2024. Harris menang dan sah menjadi wakil rakyat untuk periode 2024-2029.
Berlatar belakang sarjana S1 Sistem Komunikasi Elektronik UKSW Salatiga dan Ilmu Hukum (S1) Universitas Bhayangkara Jakarta, Harris memperdalam ilmu Manajemen Internasional (S2) Prasetiya Mulya Jakarta dan Administrasi Kepolisian (S2) PTIK, serta Manajemen Strategik (S3) Universitas Indonesia. Latar belakang akademik sering membantu politisi mengasah kemampuan analitis, mendalami kebijakan publik, dan membangun kredibilitas intelektual.
Akademisi umumnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai isu ekonomi, sosial, politik, atau hukum, dan ini membantunya merumuskan kebijakan tepat sasaran dan berbasis bukti. Selain itu, Harris memiliki kemampuan menganalisis informasi secara objektif, dan memecahkan masalah kompleks. Keahlian ini sangat penting dalam dunia politik yang penuh dengan dinamika dan tantangan. Sebagai akademisi dan dosen, Harris terbiasa menyampaikan ide dan argumen secara jelas, terstruktur, dan persuasif, lisan maupun tulisan, sehingga kemampuan komunikasi ini modal utama untuk membangun konsensus, memobilisasi dukungan, dan bernegosiasi dalam politik.
Selain itu, sebagai akademisi, Harris memiliki jaringan yang luas dengan berbagai pihak, dan ini sumber daya berharga baginya ketika terjun dalam dunia politik, Gelar akademik dan rekam jejaknya ikut meningkatkan kredibilitas dan reputasinya sebagai seorang poilitisi. Meski demikian, Harris menyadari latar belakang akademik bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilannya dalam dunia poltik. Ada faktor lainnya yaitu kepemimpinan, keterampilan interpersonal, dan kepekaan sosial.
Penulis mewawancarai Harris Turino dan keluarganya (istri dan dua putrinya) di Jakarta, tim suksesnya di Tegal, kolega dan mitranya di Jakarta untuk mendukung isi buku ini. Khusus Bab 1, Bab 2 dan Bab 5 di Bagian Pertama diolah dari catatan pribadi Harris Turino. Selebihnya diolah penulis berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai narasumber.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Pak Harris Turino, Ibu Susy Arianti, dan dua putrinya Gaby dan Eugenia, serta kepada semua narasumber buku ini — di Jakarta, Tegal, dan Semarang — yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai penulis untuk kepentingan konten buku ini.
Salah satu kebahagiaan penulis adalah bila buku yang ditulis menginspirasi pembaca. Harapan saya semoga buku ini menebar inspirasi bagi banyak orang.
Robert Adhi Ksp
Tulisan ini CATATAN PENULIS ROBERT ADHI KSP dalam buku “JANGAN PERNAH MENYERAH! KISAH INSPIRATIF HARRIS TURINO”
