ROBERT ADHI KSP
DI Wurzburg, Jerman, turis menikmati suasana kota tua dengan berbagai warisan sejarah masa lalunya. Kota yang kaya akan tradisi budaya dan bangunan bergaya arsitektur masa silam. Di Wurzburg, turis juga menghabiskan malam dengan meneguk bir atau menikmati segelas anggur (”Franconian wine”).
Wurzburg adalah kota tua seluas 87,63 kilometer persegi dengan sekitar 140.000 penduduk. Kota tua yang kaya sejarah ini sudah dihuni sejak abad ke-5.Pada masa lalu, Wurzburg adalah pusat kerajaan yang dikenal dengan nama Franconia.Pada abad ke-19, Napoleon menggabungkan Franconia dengan Bavaria.

FOTO: KOMPAS/ROBERT ADHI KSP
Salah satu ikon Wurzburg adalah Benteng Marienberg yang dibangun pada abad ke-8 dan sampai sekarang masih tegak berdiri. Benteng ini pernah menjadi tempat tinggal pemimpin daerah tersebut selama lima abad. Saat ini, Benteng Marienberg dijadikan museum dan taman. Salah satu museum yang wajib dikunjungi adalah Wurzburg Residence, salah satu istana terbaik di Eropa. Museum ini memiliki koleksi terbaik seni barok dan masuk dalam daftar warisan dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Bangunan ini dirancang Balthasar Neumann. Lukisan di dinding dan di atas kubah kapel merupakan karya seniman Italia, Tiepolo. Istana ini memiliki 300 kamar yang terbagi dalam tiga sayap.
Pada masa lalu, musisi musik klasik Wolfgang Amadeus Mozart sering pentas di istana tersebut. Kini, pergelaran musik klasik masih sering diadakan di tempat ini.
Wurzburg juga dikenal sebagai ”kota seratus gereja” dengan berbagai gaya arsitektur, mulai dari gaya romanesque (Katedral Wurzburg), gaya gotik (Marienkapelle), gaya renaisans (Neubaukirche), gaya barok (Stift Haug Kirche), sampai gaya modern (St Andreas).

FOTO: KOMPAS/ROBERT ADHI KSP
Hancur pada PD II
Yang menarik dari Wurzburg adalah pada masa Perang Dunia (PD) II, 90 persen kota ini hancur dibombardir pesawat Inggris dalam serangan udara pada 16 Maret 1945 selama 17 menit.
Hampir semua bangunan di kota kecil ini hancur. Sebanyak 5.000 warga kota tewas.
Dua pekan setelah serangan udara itu, pada 3 April 1945, Wurzburg diserang oleh tentara Amerika Serikat. Tujuannya untuk menghancurkan pertahanan tentara Nazi, yang salah satu markasnya di kota ini.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Wurzburg menjadi pangkalan militer Amerika Serikat. Tahun 2006, pangkalan militer itu ditutup.
Dua puluh tahun kemudian, gedung-gedung bersejarah yang hancur akibat Perang Dunia II dibangun kembali. Replika berbagai bangunan bersejarah di Wurzburg dibuat secara akurat.

FOTO: KOMPAS/ROBERT ADHI KSP
Kini, turis yang datang ke Wurzburg tetap dapat menikmati arsitektur bangunan bersejarah sama seperti aslinya. Meski banyak bangunan bersejarah hancur dibombardir tentara sekutu, bangunan-bangunan itu ”dihidupkan” kembali.
Wurzburg tetap hidup dan memikat. Ke Wurzburg, nikmati museum, musik klasik, anggur, dan bir.