
Enam klub di Liga Premier, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, menyatakan menarik diri dari Liga Super Eropa — kurang dari 48 jam setelah diumumkan. Para pendukung sepakbola Inggris menyuarakan keprihatinan mereka atas liga baru Liga Super Eropa yang memisahkan diri dari UEFA.
Jajak pendapat YouGov terhadap 1.730 penggemar sepakbola di Inggris menunjukkan, 79 persen menentang gagasan Liga Super Eropa. Di antara penggemar berusia antara 18 tahun dan 24 tahun, sebanyak 71 persen responden menentang Liga Super Eropa. Hanya 19 persen responden yang mendukung pembentukan liga baru dan 7 persen menyatakan sangat mendukung Liga Super Eropa.
Para kritikus menyebutkan pembentukan Liga Super Eropa yang murni didorong oleh uang akan menghancurkan liga domestik, dan itu bertentangan dengan integritas olahraga.
Rabu (21/4/2021) sore WIB, OneFootball melaporkan, Atletico Madrid dan Internazionale Milan masing-masing menjadi klub Spanyol dan Italia pertama yang menyatakan mengundurkan diri dari Liga Super Eropa. Dengan demikian, sudah delapan dari 12 klub yang mengumumkan menarik diri dari Liga Super tersebut.
https://platform.twitter.com/widgets.js🔴⚪️ ÚLTIMA HORA | El @Atleti anuncia que abandona la Superliga
— El Partidazo de COPE (@partidazocope) April 21, 2021
📌 El Consejo de Administración, reunido este miércoles por la mañana, ha decidido comunicar formalmente a la Superliga y al resto de clubes fundadores su decisión de no formalizar finalmente su adhesión al proyecto pic.twitter.com/H3iByFbJkZ
Manchester United telah mendengarkan dengan cermat reaksi dan masukan para pendukungnya, pemerintah Britania Raya, dan pemangku kepentingan utama lainnya dalam mengambil keputusan untuk tidak ikut serta dalam Liga Super Eropa. “Kami tetap berkomitmen bekerja sama dengan semua komunitas sepakbola untuk menghasilkan solusi berkelanjutan demi menghadapi tantangan jangka panjang yang dihadapi,” demikian pernyataan resmi Manchester United yang dikeluarkan, Rabu pagi WIB, seperti dikutip situs ManUtd.com.
Manchester City merupakan tim pertama yang mengumumkan menarik diri dari Liga Super Eropa setelah Chelsea memberi sinyal sedang mempersiapkan dokumen pengunduran diri. Empat klub lainnya, Arsenal, Liverpool, Manchester United, dan Tottenham menyusul. Pengumuman tentang 12 klub Liga Super Eropa hari Minggu lalu mengundang reaksi dan protes keras dari penggemar sepakbola di seluruh dunia.
Manchester City mengonfirmasi bahwa mereka secara resmi mundur dari Liga Super Eropa. Liverpool menyatakan keterlibatan klub itu dalam Liga Super yang memisahkan diri dari UEFA telah dihentikan.
Arsenal dalam surat terbuka kepada penggemar telah meminta maaf telah melakukan kesalahan dan menyatakan mundur dari Liga Super setelah mendengarkan pendukung dan komunitas sepakbola yang lebih luas. Chairman Tottenham Daniel Levy menyesali kecemasan dan kekesalan yang disebabkan oleh proposal tersebut. Chelsea mengonfirmasi telah resmi mundur dari Liga Super.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyambut baik mundurnya enam klub raksasa Liga Premier. “Mereka kembali bergabung dan saya tahu mereka memiliki banyak hal untuk ditawarkan tidak hanya untuk kompetisi kami tetapi juga keseluruhan pertandingan Eropa. Yang penting saat ini adalah kita maju, membangun kembali persatuan,” kata Ceferin dalam pernyataannya.
Mantan kapten tim Inggris, Alan Shearer berharap klub-klub Inggris mempertimbangkan reaksi negatif para pendukung mereka. “Klub harus mendengar penggemar yang telah menjadi jiwa klub,” kata Shearer kepada BBC.
— Marcus Rashford MBE (@MarcusRashford) April 20, 2021https://platform.twitter.com/widgets.js
Mengapa Liga Super Eropa Dibentuk?
Sementara itu penyelenggara Liga Super Eropa dalam pernyataannya menegaskan, “Kami mengusulkan kompetisi baru Eropa karena sistem yang berlangsung saat ini tidak bekerja semestinya.”
Presiden Real Madrid Florentino Perez menjelaskan, Liga Super Eropa diciptakan, “untuk menyelamatkan sepakbola.” Real Madrid adalah salah satu dari 12 klub yang telah mendaftarkan diri bergabung dalam Liga Super Eropa dan berniat menggelar kompetisi baru pada tengah pekan. “Banyak kaum muda tidak lagi tertarik sepakbola karena kualitas permainan yang buruk,” kata Perez memberi alasan. Dia memahami setiap kali ada perubahan, selalu ada yang menentangnya.
Perez menambahkan, tim-tim papan atas kehilangan uang. Pertandingan yang digelar tim-tim papan atas akan membantu meningkatkan pendapatkan klub-klub tersebut. “Kami melakukan ini untuk menyelamatkan sepakbola pada masa krisis ini,” ungkap Perez dalam acara TV Spanyol, El Chiringuito de Jugones.
Situasi pandemi mempercepat langkah pembentukan Liga Super Eropa setelah pertandingan dimainkan secara tertutup tanpa penonton. Perez mengklaim 40 persen anak muda tidak tertarik pada sepakbola dan Real Madrid kehilangan 400 juta Euro atau 344 juta Poundsterling akibat dampak pandemi. “Kaum muda tidak lagi tertarik pada sepakbola. Mereka memiliki platform lain untuk mengalihkan perhatian mereka,” jelasnya.
“Ketika Anda tidak memiliki penghasilan selain dari televisi, Anda harus menemukan solusi untuk membuat pertandingan lebih menarik yang dapat ditonton penggemar di seluruh dunia dengan semua klub besar,” urai Perez.
“Kami bisa mendapatkan kembali sebagian uang kami yang hilang karena pandemi. Kami harus mengumpulkan lebih banyak uang untuk menyelenggarakan pertandingan yang lebih kompetitif,” ungkap Perez.
Menurut Perez, “Jika kami melanjutkan Liga Champions, minat semakin berkurang dan pada gilirannya akan berakhir. Format baru yang akan dimulai 2024 itu absurd. Pada 2024, kita semua mati.” Sebelumnya UEFA Senin mengonfirmasi bahwa rencana mengubah 36 tim Liga Champions akan dimulai 2024.
Perez menambahkan, “Pada tahun 1950-an, situasinya serupa. UEFA dan FIFA melawan Piala Eropa yang baru tetapi pada kenyataannya, kompetisi itu mengubah sepakbola.”
CEO AC Milan Ivan Gazidis mengatakan, Liga Super Eropa akan menjadi “babak baru yang menarik dan akan memberi nilai dan dukungan di seluruh Eropa. Kami yakin kompetisi baru ini akan menangkap imajinasi miliaran penggemar sepakbola di seluruh dunia.”
Gazidis menambahkan, klub-klub tetap ingin bermain di Serie A yang menjadi kompetisi akhir pekan terpenting di Italia.
Ed Woodward Mundur sebagai Executive Vice-Chairman MU
Dalam pernyataan beberapa jam sebelumnya, Manchester United mengumumkan bahwa Executive Vice-Chairman Ed Woodward mengundurkan diri dari perannya pada akhir 2021. Woodward bergabung dengan ManUnited sejak 2005 dan menjadi Executive Vice-Chairman pada 2012.
“Saya sangat bangga telah melayani Manchester United. Sungguh merupakan kehormatan dapat bekerja untuk klub sepakbola terbesar dunia selama 16 tahun terakhir. Saat ini klub dalam posisi yang baik. Sulit meninggalkan MU pada akhir tahun nanti,” kata Woodward dalam pernyataannya seperti dikutip situs ManUtd.
“Saya akan menghargai kenangan saya di Old Trafford selama masa ketika Manchester United memenangkan Liga Europa, Piala FA, dan Piala EFL. Saya bangga dengan regenerasi budaya klun dan kembalinya cara bermain ManUnited,” katanya.
Menurut Woodward, MU sudah menginvestasikan lebih dari 1 miliar Poundsterling dalam skuad selama dia berada di MU dan dia sangat senang dengan kemajuan yang dibuat oleh para pemain di bawah kepemimpinan cerdik Ole Gunnar Solskjaer dan tim pelatihnya dalam dua tahun terakhir.
Woodward juga mengatakan, Akademi MU yang terkenal di dunia terus berkembang, dengan 34 pemain maju ke tim utama sejak 2013. “Sangat membahagiakan saat menyaksikan bakat-bakat seperti Marcus Rashford, Mason Greenwood, dan Axel Tuanzebe berkembang dalam tim utama. Pada tahun-tahun mendatang, lini produksi bakat muda klub ini akan terus mendorong pemain tim utama yang sudah mapan untuk menempati posisi mereka. Persaingan ini menjadi pertanda baik bagi masa depan mereka,” ungkap Ed Woodward.
ROBERT ADHI KSP, diolah dari BBC Sport, ManUtd.com, OneFootball.
Catatan: Tulisan ini direvisi Rabu (21/4/2021) pukul 17.00 WIB.