
Langkah Manchester United ke final Liga Europa makin dekat setelah menggilas AS Roma 6-2 di Old Trafford dalam laga pertama semi final, Jumat (30/4/2021) dinihari WIB. Bruno Fernandes dan Edinson Cavani masing-masing mencetak dua gol, Paul Pogba dan Mason Greenwood mencetak satu gol.
Bruno Fernandes membuka babak pertama dengan awal sempurna ketika pada menit ke-9 menggetarkan gawang AS Roma yang dikawal Pau Lopez. Namun enam menit kemudian, pada menit ke-15, Paul Pogba handsball dan wasit Carlos del Cerro Grande dari Spanyol menghadiahkan penalti untuk AS Roma. Lorenzo Pellegrini mengeksekusi penalti dan skor berubah menjadi 1-1.
AS Roma unggul 2-1 pada menit ke-34 setelah Edin Dzeko (mantan pemain Manchester City) menyambut asis Pellegrini, dan dengan mudah membobol gawang ManUnited yang dijaga David de Gea. Edin Dzeko mencetak enam gol dari lima penampilannya di Old Trafford.
Dua gol Roma dalam 33 menit sempat membuat ManUnited sedikit putus asa. Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer dan para pemainnya tidak membiarkan kesedihan terus berlarut-larut di Old Trafford. Mereka bertekad bangkit.
Tiga pemain kunci Roma mengalami cedera pada babak pertama. Jordan Varetout — mantan gelandang Aston Villa, digantikan Gonzalo Villar. Kiper Pau Lopez terpaksa meninggalkan arena pada menit ke-28 setelah mengalami cedera pada bahu, tak lama usai menyelamatkan gawangnya dari tendangan keras Paul Pogba. Lopez digantikan kiper Antonio Mirante yang berusia 37 tahun. Pemain belakang Roma, Leonardo Spinazzola juga terpaksa diganti denga Bruno Peres pada menit ke-37.
Pada awal babak kedua, Manchester United gencar menyerang gawang Roma. Tiga menit setelah babak kedua dimulai, pada menit ke-48, Edinson Cavani yang memanfaatkan asis Bruno Fernandes menyamakan skor menjadi 2-2. Kiper Roma, Antonio Mirante yang menggantikan Pau Lopez yang mengalami cedera —setelah menyelamatkan gawang dari tendangan keras Paul Pogba—, tak mampu menahan serangan Manchester United yang bertubi-tubi.
Gol Edinson Cavani pada menit ke-64 membuat situasi berbalik. Manchester United unggul 3-2 atas Roma. Edinson Cavani mencetak 50 gol dalam kompetisi utama Eropa (15 gol di Liga Europa dan 35 di Liga Champions). Sebagai penyerang Manchester United, Cavani yang berusia 34 tahun 74 hari merupakan pemain tertua yang mencetak gol dalam kompetisi utama Eropa sejak Philip Cocu (34 tahun 187 hari) yang mencetak gol untuk PSV Eindhoven vs AC Milan dalam semi final Liga Champions musim 2004-2005.
Dua gol Edinson Cavani pada babak kedua merupakan gol ke-9 dan ke-10-nya dalam 13 kali penampilannya saat berhadapan dengan klub-klub Italia, serta gol ke-5 dan gol ke-6nya dalam empat pertandingan terakhir di Liga Europa. Pemain asal Uruguay ini telah mencetak banyak gol ke gawang Roma dibandingkan ke gawang klub Italia lainnya.
Tujuh menit kemudian, Edinson Cavani dijatuhkan Chris Smailing (mantan pemain MU) di kotak penalti dan wasit menghadiahkan penalti untuk ManUnited. Bruno Fernandes pada menit ke-71 mengeksekusinya dengan sempurna. MU unggul 4-2. Bruno Fernandes merupakan pemain ketiga dalam sejarah Manchester United yang mencetak 20 gol dari titik penalti setelah Ruud van Nistelrooy (28) dan Wayne Rooney (27). Fernandes pemain pertama yang mencetak sedikitnya 9 gol Eropa untuk The Red Devils dalam satu musim sejak Ruud van Nistelrooy (14 gol pada musim 2002/2003).

Empat menit kemudian, pada menit ke-75, Paul Pogba menyundul bola asis Bruno Fernandes. Kiper Mirante tak mampu menahannya. Skor menjadi 5-2. Sundulan Pogba yang brilian ini seakan menebus “kesalahannya” di babak pertama.
Pada menit ke-86, Mason Greenwood – sepuluh menit setelah masuk menggantikan Marcus Rashford, membuat Manchester United unggul 6-2. Greenwood yang memanfaatkan asis Edinson Cavani, dengan tenang menendang bola dari sisi kiri kiper.
Mason Greenwood mencetak 27 gol untuk Manchester United di semua kompetisi, pemain ketiga terbanyak mencetak gol sebelum berusia 20 tahun, setelah Norman Whiteside (39 gol) dan George Best (37 gol).
Marcus Rashford menjadi pemain termuda Manchester United yang tampil 50 kali dalam kompetisi Eropa. Pada usia 23 tahun 180 hari, Rashford bernomor punggung 10 ini memecahkan rekor yang dipegang Wayne Rooney (23 tahun 341 hari). Cristiano Ronaldo, Anthony Martial, dan David Beckham masuk lima besar pemain termuda yang pernah mencapai rekor tersebut.
Kemenangan besar MU dengan enam gol dalam semi final kompetisi Eropa ini merupakan yang pertama sejak Real Madrid menggilas FC Zurich 6-0 dalam laga kedua Piala Eropa pada Mei 1964 silam. Ini merupakan kali ke-11 Manchester United mencetak begitu banyak gol dalam semi final kompetisi Eropa mana pun, setelah memainkan 393 pertandingan.
Bagi Manchester United, mencetak enam gol dalam satu pertandingan dalam kompetisi Eropa merupakan kali pertama setelah pada April 2007, MU membobol gawang AS Roma dengan tujuh gol. Roma merupakan klub Italia yang pertama yang kebobolan enam gol dalam semi final kompetisi Eropa.
Manchester United tidak pernah kalah dalam laga kandang semi final Liga Europa sejak April 1997 dengan mencatat lima kemenangan dan tiga seri.
Dalam pertandingan Liga Europa vs Manchester United di Old Trafford ini, Roma menjadi klub pertama yang melakukan tiga kali pergantian pada babak pertama sejak 2009.

Dalam laga vs Roma, Manchester United kembali menghadapi mantan pemain MU yaitu Chris Smalling dan Henrikh Mkhitaryan. Sebelumnya, pada babak 16 besar vs AC Milan, MU juga berhadapan dengan mantan pemainnya, Zlatan Ibrahimovic. Smalling, Mkhitaryan, dan Ibrahimovic ikut mengantarkan MU juara Liga Europa 2017 silam — di bawah Jose Mourinho. Smalling, kini 31 tahun, menghabiskan waktu 10 tahun di Old Trafford sebelum pindah permanen ke Roma, Oktober 2020. Mkhitaryan sempat bergabung dengan MU selama 18 bulan, namun pada 2018 pemain asal Armenia ini bergabung dengan Arsenal, lalu mengikuti jejak Smalling, pindah ke Roma.
Solskjaer: Kami Sudah Punya Satu Kaki di Final
Ole Gunnar Solskjaer senang melihat tim Manchester United menjadi tim pertama yang mencetak enam gol di semi final Eropa dalam hampir setengah abad. Setelah Bruno membuka skor pada babak pertama, Solskjaer agak kecewa timnya tertinggal 1-2, tetapi dia memuji karakter yang ditunjukkan para pemain MU dengan mencetak lima gol pada babak kedua. “Karakter ini menunjukkan anak-anak tidak kehilangan akal,” katanya kepada BT Sport usai pertandingan.
“Setelah tertinggal 1-2 pada babak pertama, kami tahu kami mampu mencetak gol, selama kami tidak kebobolan lebih banyak gol, kami membutuhkan dua gol lagi untuk melewati tiga periode 45 menit. Tetapi sekarang, saya tidak bisa membayangkan seberapa baik kami bermain setelah itu. Ini sangat menggembirakan dan ini benar-benar bagaimana kami ingin terlihat. Sungguh performa yang luar biasa,” kata Solskjaer.
Kemenangan 6-2 atas Roma ini membuat Manchester United sudah punya satu kaki di final. Tetapi kami tetap butuh dua kaki.
Ole Gunnar Solskjaer
“Kemenangan 6-2 ini boleh dibilang kami sudah punya satu kaki di final tetapi kami tetap butuh dua kaki,” lanjut Solksajer saat berbicara dengan MUTV. “Kami masih setengah jalan. Ini memang hasil fantastis, tetapi kami tetap harus fokus. Sepakbola akan kembali menggigit Anda jika Anda mengambilnya terlalu mudah. Anda hanya harus fokus pada hal itu. (Kami segera menghadapi) Liverpool pada akhir pekan ini, kemudian bertandang ke Roma,” urainya.
Menurut Solskjaer, tim Roma memiliki kualitas. “Mereka mencetak dua gol dengan dua peluang pada babak pertama. Dua momen yang kami berikan kepada mereka. Dan mereka melakukan hal yang sama kepada Ajax. Mereka tidak memiliki banyak peluang tetapi mereka mencetak gol,” katanya tentang Roma.
“Saya tahu kami memiliki pemain kreatif, memiliki pemain yang mampu menciptakan momen dan peluang besar. Ini tentang menempatkan mereka dalam posisi yang tepat. Paul, saya pikir, sangat bagus dalam posisi di sayap kiri. Anda. memiliki fondasi di belakangnya dengan dukungan Fred dan McTominay. Marcus, Edi, Bruno, Paul… melawan pemain mana pun, mereka dapat menciptakan peluang. Jadi ini tentang bagaimana mengambil peluang itu. Perbedaannya pada hari ini adalah kami mengambil sebagian besar peluang kami,” urai Solksjaer.
Bruno Fernandes Bertekad Cetak 32 Gol
Mengomentari kemenangan MU, Bruno Fernandes yang mencetak dua gol , serta memberi dua asis untuk Edinson Cavani dan Paul Pogba dalam laga kandang versus Roma mengatakan, “Performa tim memang top. Hasil ini sangat bagus untuk kami. Bisa lebih baik jika kami tidak kebobolan, tetapi bagaimanapun, kami melakukan pekerjaan ini dengan baik pada babak kedua. Seperti yang dikatakan pelatih pada paruh waktu, kami memiliki empat babak untuk dimainkan. Kami memainkan babak pertama dan kami kalah. Pada babak kedua, kami menang. Kami masih memiliki dua babak lagi dan kami harus memenanginya.”
Apa yang dikatakan Solskjaer saat turun minum? “Manajer dan para pemain berbicara. Kami harus tetap tenang dan melakukan hal yang benar. Memainkan sepakbola yang mudah, sepakbola yang cepat, satu-dua sentuhan, dan menjaga kepala tetap segar dan tenang. Jangan marah, jangan mencoba memenangkan pertandingan pada lima menit atau 10 menit pertama babak kedua karena kami tahu perjalanan kami masih panjang untuk mencapai final. Kami harus melakukan hal yang sama dalam dua babak berikutnya di Roma,” jelas Bruno Fernandes.
Bruno Fernandes menambahkan, para pemain besar perlu tampil sepanjang musim dan semuanya telah tampil sepanjang musim. “Kami melakukannya dengan sangat, sangat baik. Kami tumbuh sebagai satu tim, dan bagi saya itu yang terpenting. Kami menikmati bermain seperti ini. Ketika bicara tentang pemain yang sangat bagus, Anda juga harus memiliki pemain yang bekerja keras. Kami bekerja keras di depan dan membantu tim dalam pertahanan. Ini sangat penting. Dan yang terpenting adalah menjaga tim bermain dengan baik, menjaga tim berjuang untuk segalanya, dan berusaha memenangkan setiap pertandingan yang kami hadapi. Semua orang berhak mendapatkan pujian. Saya, Paul, dan Edi tidak melakukan apa pun untuk diri kami sendiri. Jika kami tidak memiliki tim yang kuat, kami bukan siapa-siapa.” ungkap Bruno Fernandes asal Portugal ini.
Saya mencetak 32 gol dalam satu musim saat bermain di Sporting Lisbon. Saya berharap dapat melewati angka itu di Manchester United. Target saat ini adalah mengangkat trofi.
Bruno Fernandes
Bruno Fernandes pada musim ini sudah mencetak 26 gol di semua kompetisi. Apa komentarnya? “Saya mencetak 32 gol saat bermain di Sporting Lisbon. Saya berharap dapat melewati angka itu di Manchester United. Target saya adalah menjadi lebih baik, dan target saat ini adalah mengangkat trofi. Target saya pribadi adalah jika saya sebelumnya mencetak 32 gol dalam satu musim, saya harus mencetak lebih banyak gol pada musim berikutnya. Saya tahu itu jumlah yang banyak, tetapi mengapa tidak? Jika Anda bermimpi dan memperjuangkannya, Anda bisa melakukannya. Saya akan terus meningkatkannya dan mencoba melakukan lebih baik dan lebih baik lagu. Saya terus berusaha memberi lebih banyak asis. Musim terbaik saya adalah 20 asis. Saya tidak tahu berapa banyak asis yang saya berikan pada musim ini, tetapi saya harus mencapai level itu lagi,” urai Bruno Fernandes.
Sementara Paul Pogba mengatakan, “Ini hasil yang positif tetapi belum selesai. Pada babak pertama, kami membuat dua kesalahan dan kebobolan dua gol. Saat kebobolan kedua, kami sedikit tertatih-tatih. Menjelang babak kedua, kami semua bertekad untuk melakukan hal-hal yang benar dan mengerjakan hal-hal sederhana. Kami semua termotivasi dan bertekad mencetak gol sebanyak mungkin.”
Pelatih Roma: Kami Lakukan Banyak Kesalahan Pada Babak Kedua
Pelatih Roma, Paulo Fonseca mengungkapkan, “Sulit untuk menjelaskan bagaimana tim yang sama yang melakukan dengan sangat baik pada babak pertama, menjalani babak kedua dengan sangat buruk.” Menurut Fonseca, Roma kesulitan menghadapi tim seperti Manchester United tanpa pergantian pemain.
“Sebenarnya kami sangat positif mencapai tahap semi final Liga Europa dan berhasil unggul atas Manchester United pada babak pertama. Tetapi kami melakukan banyak kesalahan pada babak kedua,” katanya.
Sebenarnya kami sangat positif mencapai tahap semi final Liga Europa, dan berhasil unggul atas Manchester United pada babak pertama. Tetapi kami melakukan banyak kesalahan pada babak kedua.
Paulo Fonseca, Pelatih Roma
Laga Tandang di Roma 7 Mei, MU Harus Tetap Fokus dan Punya Mental Juara
Manchester United akan melakukan laga tandang di Roma, ibu kota Italia, Jumat (7/5/2021) pekan depan. Keunggulan empat gol Manchester United menempatkan The Red Devils dalam posisi lebih baik untuk laga kedua di Roma. Langkah MU ke babak final di Gdansk, Polandia, makin dekat. Meski demikian, MU tetap harus waspada dan bermain profesional.
Bruno Fernandes mengatakan, “Semua orang tahu dalam sepakbola apapun bisa terjadi. Kami tahu jika kami tidak fokus dan punya mental untuk memenangkan pertandingan di Roma, berpikir bahwa kami berhasil, atau berpikir kami bisa imbang atau tidak kebobolan lebih dari tiga gol, maka kami tidak akan lolos. Kami harus ke Roma dengan mentalitas yang sama seperti yang kami lakukan di Old Trafford, memenangkan pertandingan dan mencetak lebih banyak gol. Jika kami memenangkan pertandingan laga kedua di Roma, itu berarti permainan kami makin meningkat.”
Manchester United: De Gea; Wan-Bissaka, Lindelöf, Maguire, Shaw; McTominay, Fred (Matić 83); Rashford (Greenwood 76), Bruno Fernandes (Mata 89), Pogba; Cavani
Roma: Pau López (Mirante 28); Smalling, Cristante, Ibañez; Karsdorp, Diawara, Veretout (Villar 5), Spinazzola (Bruno Peres 37); Pellegrini, Mkhitaryan; Džeko.
ROBERT ADHI KSP, pendukung sejati Manchester United. Diolah dari sumber-sumber: situs resmi ManUtd.com, situs resmi Liga Europa, BBC Sport, YouTube Manchester United.