
ROBERT ADHI KSP
Nararya Ciputra Sastrawinata (37 tahun) sejak kecil sudah diperkenalkan ke dunia bisnis properti. Setiap kali ada acara peluncuran perumahan baru, dia sering diajak serta. “Acara-acara launching produk properti akhirnya menjadi acara keluarga,” cerita Nara, yang melihat kakeknya, Ciputra, tak kenal waktu dan bekerja keras membangun bisnis properti perusahaan.
Putra pasangan Budiarsa Sastrawinata dan Rina Ciputra ini mengaku menikmatinya. “Kebetulan saya melihat dunia properti memang menarik,” kata Nara yang sejak SMP sudah tertarik untuk terjun dalam industri properti.
Setelah lulus pendidikan S2 Teknik Mesin di Imperial College di London, Inggris, Nara sempat bekerja di sana sebelum kembali ke Jakarta, dan bekerja di proyek Citra Raya Tangerang. Dia mengelilingi semua departemen, mulai dari departemen tanah, perencanaan, konstruksi, sumber daya manusia (HRD), keuangan, marketing, sampai manajemen realestat.
Pada akhir 2009, Grup Ciputra menggarap proyek properti baru di Shenyang, Tiongkok di lahan seluas 300 hektar, kerja sama dengan pemerintah daerah setempat. “Saat itu saya berdiskusi dengan Papi (Budiarsa Sastrawinata). Akhirnya saya dikirim ke Tiongkok untuk belajar memulai proyek skala besar. Kesempatan semacam ini tidak datang setiap tahun,” ungkap Nara.
Selama 4,5 tahun di Shenyang, Nara betul-betul belajar menggarap proyek properti skala besar dari awal karena saat memulai proyek pada 2009, dia melakukan tahap negosiasi proyek, dan belum ada lahan. Nara kemudian terlibat dalam pembebasan lahan, persiapan komtruksi, peluncuran produk, sampai serah terima tahap ke-1 proyek pada 2013.
Setelah kembali ke Jakarta, Nara yang dipercaya menjabat Direktur Grup Ciputra sejak 2017 itu merasa bekalnya sudah cukup untuk memulai proyek-proyek baru properti Grup Ciputra. Dia menggarap proyek perkantoran di Kemayoran Jakarta, membangun apartemen di Citra Garden Jakarta, bekerja sama dengan pengembang Jepang, juga mengembangkan eco-polis di lahan seluas 100 hektar di Citra Raya Tangerang, kerja sama dengan pengembang Jepang.

Selain itu, Nara terlibat dalam sejumlah proyek properti Ciputra di Batam, Samarinda, Pontianak. Sampai sekarang, Nara melanjutkan mengembangkan berbagai proyek baru Ciputra — sebagian besar sudah berjalan.
Setiap keputusan tentang proyek baru di Grup Ciputra harus digodok dan didiskusikan bersama secara terbuka, dan Nara salah satu yang ikut dalam diskusi bersama ayahnya, Budiarsa, dan salah satu direktur, Agussurja Widjaja.
Lahir sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Budiarsa Sastrawinata dan Rina Ciputra, Nararya mengatakan tujuh cucu dan satu cucu menantu dalam keluarga besar Ciputra terlibat dalam bisnis properti Grup Ciputra meski fokusnya berbeda-beda. Nara dan tiga saudara lainnya semua terjun dalam usaha ini.
Nara mengatakan semua anggota keluarga Ciputra bertanggung jawab dan berkewajiban meneruskan legacy dan menjaga nama besar Ciputra. Nilai-nilai perusahaan yang ditanamkan kakeknya, yang mendirikan Grup Ciputra, yaitu integritas, profesional, enterpreneurship, wajib dipegang dan diteruskan karena Nara yakin itulah kunci sukses Grup Ciputra selama ini. Implementasinya bukan musiman karena ini merupakan basic values. “Zaman berkembang seperti apapun, nilai-nilai ini masih tetap bisa dipegang dan dijalankan. Ini core values yang harus tetap dijaga,” katanya.
“Tanggungan kami banyak, perusahaan harus terus tumbuh, dan wadah bagi orang berkarier dengan bangga. Saya melihat basis dan fondasi yang sudah dibangun Opa Ciputra sangat kuat. Kami sungguh beruntung karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini. Perusahaan ini dibangun Opa dan sekarang diserahkan ke generasi kami. Tanggung jawab kami untuk meneruskan legacy ini,” ungkap Nara.
Semua anggota keluarga Ciputra bertanggung jawab dan berkewajiban meneruskan legacy dan menjaga nama besar Ciputra. Nilai-nilai perusahaan yang ditanamkan Opa Ciputra, yang mendirikan Grup Ciputra, yaitu integritas, profesional, enterpreneurship, wajib dipegang dan diteruskan karena saya yakin itulah kunci sukses Grup Ciputra selama ini. Implementasinya bukan musiman karena ini merupakan basic values. Zaman berkembang seperti apapun, nilai-nilai ini masih tetap bisa dipegang dan dijalankan. Ini core values yang harus tetap dijaga.
NARARYA CIPUTRA SASTRAWINATA
“Dari sisi kepastian, siapa yang bisa tahu? Tetapi dari keyakinan, saya yakin mampu karena saya sudah memiliki bekal yang cukup, memiliki perusahaan yang sehat dan tim yang kuat. Dari sisi pendidikan, saya menganggap pendidikan yang saya terima, formal dan informal, sudah cukup. Tak ada alasan bagi saya untuk tidak yakin. Jika kita sudah kerja keras, hasil apa pun harus diterima. Namun dengan bekal ini, saya yakin mampu meneruskan legacy Pak Ci,” tandas Nararya.
Fokus ke Rumah Tapak
Apa rencana Grup Ciputra dalam waktu dekat ini? Tahun 2023, Grup Ciputra memfokuskan diri membangun rumah tapak (landed house) di sejumlah lokasi di Bogor dan Tangerang. Perusahaan realestat terkemuka yang didirikan begawan properti Ciputra ini melihat tren permintaan pasar pasca-pandemi Covid19, yang lebih mencari rumah tapak dibandingkan apartemen — yang cenderung kelebihan pasokan.
Tahun 2023, Grup Ciputra memfokuskan diri membangun rumah tapak (landed house) di sejumlah lokasi di Bogor dan Tangerang. Kami melihat tren permintaan pasar pasca-pandemi Covid-19, yang lebih mencari rumah tapak dibandingkan apartemen — yang cenderung kelebihan pasokan.
NARARYA CIPUTRA SASTRAWINATA
“Kami melihat penjualan apartemen tidak bisa laris begitu saja karena pengembang harus mempersiapkan fasilitas pendukung, di antaranya transportasi. Memang, penghuni apartemen mendapatkan fasilitas kolam renang dan tempat nge-gym, yang relatif lebih besar dibandingkan di rumah sendiri. Lokasi apartemen pun di tengah keramaian. Karena faktor-faktor ini, harga apartemen per meter persegi lebih mahal dibandingkan rumah tapak. Namun tren pasar properti pasca-pandemi Covid19, calon pembeli mencari rumah tapak, dan kami melihat ada potensi untuk bertumbuh,” kata Nararya.
Karena itu, cucu Ciputra ini mengatakan pengembang berupaya mencari cara agar kenyamanan yang dinikmati penghuni apartemen juga dapat dinikmati penghuni rumah tapak.
Di mana saja, lokasi perumahan yang dibangun Grup Ciputra pada tahun 2023? Pertama, Citra City Sentul, proyek perumahan (township) yang dilengkapi berbagai fasilitas di lahan seluas 400 hektar di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, dimulai paling lambat awal 2023. Di kawasan ini, dibangun belasan ribu rumah tapak, terdiri dari rumah-rumah premium yang dijual dengan harga mulai Rp 2 miliar sampai Rp 15 miliar berlokasi di dekat lapangan golf), serta rumah-rumah di bawah Rp 2 miliar di lokasi lainnya.
“Di Sentul, kami memperhatikan lingkungan, penghijauan, dan kawasan yang asri, dengan kontur berbukit dan udara sejuk. Jarak antarrumah pun tidak sepadat di Jakarta. Ini nilai tambah yang membuat orang mau membeli rumah di Citra City Sentul —yang keluar dari gerbang tol Sentul Selatan. Kami juga menyediakan sekolah dan rumah sakit, serta pusat gaya hidup untuk para penghuninya,” kata Nararya.
Kedua, Grup Ciputra mempersiapkan Citra Garden Serpong, pembangunan rumah tapak di lahan seluas 200- an hektar di Cisauk, Kabupaten Tangerang. Berlokasi di dekat Stasiun Cisauk, perumahan yang dibangun paling lambat awal 2023 ini, akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang komersial lainnya. Rentang harga jualnya berkisar antara Rp 500 juta dan Rp 3 miliar.

Ketiga, Citra Garden Bintaro, perumahan di lahan seluas 30 hektar di Ciputat, Tangerang Selatan. Rumah- rumah tapak yang dibangun ini dijual dengan rentang harga antara Rp 1 miliar dan Rp 3 miliar. Selain itu, Grup Ciputra akan membangun rumah tapak di beberapa lokasi lainnya.
DIKUTIP DARI BUKU “MEMBANGUN INDONESIA MELALUI INDUSTRI PROPERTI” (ROBERT ADHI KSP, PUSTAKA KSP KREATIF, 2023). INGIN MEMBACA LEBIH LENGKAP? KLIK TAUTAN INI UNTUK MEMBELI E-BOOK DENGAN POTONGAN HARGA

