ROBERT ADHI KSP

Ketika usianya masih lima tahun, Sis Cartica (66) atau akrab dipanggil Sisca sering membantu ibu dan neneknya membuat kue keju kering (kastengel), terutama menjelang Lebaran. Pengalaman dari dunia masak yang menyenangkan pada masa kecilnya itu membekas dalam hidupnya dan membuat perjalanan hidupnya penuh makna.

Pakar kuliner dan penulis buku masak, Sisca Soewitomo ketika bertamu ke kantor Bapak Jakob Oetama, Kamis 23 Julli 2015
Pakar kuliner dan penulis buku masak, Sisca Soewitomo ketika bertamu ke kantor Bapak Jakob Oetama, Kamis 23 Julli 2015

Semula, Sisca yang lahir di Surabaya, 8 April 1949, ini bercita-cita menjadi dokter. Setelah tamat dari SMA Negeri 4 Surabaya tahun 1968, dia sempat kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Namun, pada tahun kedua, Sisca menikah dengan Soewitomo Soeleiman dan dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah kedokteran.

Setelah menikah dan melahirkan anak pertamanya, Sisca melanjutkan kuliahnya agar dapat membantu ekonomi keluarga. Dia melanjutkan pendidikan ke Akademi Pariwisata Trisakti, Jakarta, dan lulus tahun 1976. Sejak 1977, Sisca menjadi asisten dosen di almamaternya kemudian menjadi dosen senior merangkap Kepala Bagian Humas, Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat, dan Sekretaris Direktur Akademi (sampai 1991).

Jalan hidup Sisca memang bukan bergelut di ruang praktik ataupun di rumah sakit. Sisca justru asyik bergelut di dapur, di dunia masak-memasak. Sisca mendapatkan beasiswa di luar negeri, belajar di China Baking School di Taipei, Taiwan (1980), dan di American Institute of Baking di Kansas, Amerika Serikat (1983). Sejak itu, keahliannya dalam bidang kuliner makin mendalam.

”Saya sekarang menjadi ’dokter dapur’,” kata Sisca dalam percakapan dengan Kompas, Kamis (23/7), di Jakarta.

Sisca 270715

146 buku

Sisca bukan hanya mahir di dapur, melainkan juga piawai dalam menulis buku masak. Sejak tahun 1999 sampai 2015, Sisca sudah menulis 146 buku yang berkaitan dengan dunia masak- memasak. Semua bukunya diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Bahkan, sebagian di antaranya merupakan buku laris (best seller) yang beberapa kali dicetak ulang. Buku-buku itu di antaranya30 Menu untuk Satu Bulan30 Menu Hemat untuk Satu Bulan ala Sisca Soewitomo500 Resep Masakan TerfavoritStep by Step Dapur Cookies, danDapur Enak Sisca Soewitomo, 250 Resep Masakan Terlezat.

Keahlian Sisca dalam dunia masak-memasak diakui oleh negeri jiran. Beberapa buku Sisca Soewitomo juga diterbitkan dalam bahasa Inggris di Malaysia oleh Edukid Sdn Bhn Malaysia.

Berkat buku-bukunya yang laris manis, Sisca Soewitomo termasuk dalam daftar penulis Indonesia yang diundang dalam Frankfurt Book Fair bulan Agustus 2015. Di Frankfurt, Jerman, Sisca akan memperkenalkan bumbu-bumbu Indonesia agar khalayak di luar negeri tertarik dengan kuliner Indonesia.

”Bumbu Indonesia itu sebetulnya ada tiga, yaitu bumbu merah untuk sup ikan, soto tangkar, dan gulai. Kemudian bumbu kuning untuk gulai ikan dan gulai ayam serta bumbu putih untuk opor dan sate,” tutur Sisca, yang pernah bekerja di sebuah perusahaan yang membuat formula nuggetseafood, ayam, dan dimsum tersebut.

Sisca yang pernah bekerja di majalah Femina (1991-1995) sebagai manajer proyek khusus tersebut juga sering tampil dalam acara masak-memasak di beberapa televisi nasional, seperti Indosiar (Aroma, setiap Sabtu pada bulan Ramadhan, 1997-2008), yang juga di-relay Surya TV (Singapura). Dalam bulan Ramadhan 2014, Sisca tampil di Trans7 dalam acara Dapur Cita Rasa Ramadhan. Sementara sejak Juni 2013 hingga saat ini, Sisca tampil di Rajawali TV dalam acara Rahasia Bumas(Ibu Masak) setiap hari Minggu pukul 09.30.

Sisca yang sejak 1999 bekerja sendiri sebagai konsultan kuliner dan food stylist(penata saji untuk iklan kemasan atau iklan televisi) itu mengisi rubrik boga di berbagai surat kabar dan tabloid wanita. Sisca juga pernah diundang oleh majalah Jepang. Sisca yang kini sibuk melatih dan mendidik calon-calon chefitu berulang kali menjadi bintang iklan.

Memasak dengan cinta

Berkat ketekunannya di dunia kuliner, nama Sisca Soewitomo terpatri dalam benak orang-orang yang terjun dalam dunia masak-memasak. Berkat ketekunannya juga, Sisca meraih berbagai penghargaan, di antaranya ABC Culinary Academy (2007), Komisi Indonesia Archipelago Award atas dedikasinya merangkai Nusantara sebagai Kreator Pengembang Kuliner Indonesia (2010), dan dari STP Trisakti atas dedikasi pada almamater untuk pengembangan kampus (2014).

Bersama Ibu Sisca Soewitomo, 23 Juli 2015
Bersama Ibu Sisca Soewitomo, 23 Juli 2015

Apa yang membuat Sisca begitu asyik dengan dunia masak-memasak? ”Memasaklah dengan rasa cinta karena hasilnya akan luar biasa. Dengan rasa cinta, saya tidak pernah merasa capek memasak apa pun,” katanya.

Setiap kali jalan-jalan di mal atau di pasar, Sisca selalu bertemu dengan para penggemarnya yang meminta difoto bersama. Sisca selalu melayani permintaan mereka. Sisca selalu ingat petuah ayahnya, R Tjipto Soemirat, ”Jangan pernah menjadi sombong. Dengan demikian, kamu memiliki banyak teman.”

SUMBER: SOSOK, HARIAN KOMPAS SENIN 27 JULI 2015