Rummenigge

ROBERT ADHI KSP

Siapa pemain sepak bola Jerman terbaik setelah era Franz Beckenbauer? Karl-Heinz Rummenigge (59) adalah salah satunya; selain Helmut Rahn, Uwe Seeler, dan Gerd Mueller. Merekalah yang membuat tim Jerman (Barat) menjadi tim sepak bola kelas dunia pada masanya.

Pada Maret 2004, Rummenigge disebut sebagai salah satu dari 125 legenda hidup sepak bola terbesar sepanjang masa.

Saat ini, Rummenigge adalah CEO (chief executive officer) klub sepak bola Bayern Muenchen AG, yang bermain dalam Bundesliga. Rummenigge saat ini juga pelaksana Chairman Asosiasi Klub-klub Eropa (European Club Association).

Rummenigge yang memiliki panggilan akrab Kalle adalah salah satu striker berbahaya. Dia sering mencetak gol secara individual, terutama dari sayap kanan. Selain itu, Kalle juga mampu mengalihkan perhatian pemain belakang lawan untuk menempelnya secara ketat agar teman-temannya memiliki peluang mencetak gol. Kalle dikenal sebagai pemain yang memiliki teknik bagus dan kualitas atletik menyeluruh.

Pada 1980, Karl-Heinz Rummenigge dinobatkan sebagai Pemain Sepak Bola Terbaik Jerman dan kemudian Pemain Terbaik Eropa. Tahun 1981, Rummenigge mendapatkan penghargaan terbaik Eropa untuk kali kedua. Pada masa itu, tidak banyak pemain sepak bola yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa lebih dari satu kali. Di antaranya Alfredo di Stefano (1957, 1959), Johan Cruyff (1971, 1973, 1974), Franz Beckenbauer (1972, 1976), dan Kevin Keegan (1978, 1979).

Bersama timnas Jerman Barat, Kalle masuk dalam tim Piala Dunia 1978, 1982, dan 1986. Pada Piala Dunia 1978, Jerman Barat terhenti di putaran kedua. Pada Piala Dunia 1982 dan 1986, Jerman Barat lolos ke babak final, tetapi kalah dari Italia dan Argentina.

Sebagai anggota tim nasional Jerman Barat, Rummenigge ikut membawa Jerman juara Eropa pada 1980 setelah di final, Jerman Barat mengalahkan Belgia, 2-1.

Antara tahun 1976 dan 1986, Rummenigge menyumbang 95 piala dan mencetak 45 gol bagi Jerman Barat.

Borussia Lippstadt

Karl-Heinz Rummenigge lahir pada 25 September 1955 di Lippstadt, North Rhine-Westphalia, Jerman. Dia memulai karier sepak bolanya dari klub Borussia Lippstadt di kota kelahirannya sampai berusia 18 tahun.

Kalle kemudian ditransfer dengan nilai 4.500 poundsterling ke Bayern Muenchen pada 1974.

Kepindahan ke Bayern memaksa dia meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai bank dan berkonsentrasi penuh pada sepak bola.

Bayern Muenchen

Rummenigge masuk dalam tim Bayern Muenchen ketika klub itu meraih juara Piala Eropa/Liga Champions pada 1976 dan dalam waktu singkat mendapat tempat dalam tim nasional Jerman (Barat).

Pada 1976, selain berkontribusi mengalahkan AS Saint-Etienne, Kalle juga menjadi bagian dari klub Bayern Muenchen meraih Piala Intercontinental setelah mengalahkan Cruzeiro EC (Brasil).

Rummenigge masuk dalam tim Bayern Muenchen ketika klub itu meraih juara Piala Eropa/Liga Champions pada 1976 dan dalam waktu singkat mendapat tempat dalam tim nasional Jerman (Barat).

Begitu bergabung dengan Bayern Muenchen, Kalle dengan cepat menunjukkan kekuatan luar biasa sebagai dribbler. Rummenigge dipoles pelatih Pal Csernai pada 1979 setelah sebelumnya tidak terlalu bersinar. Pada 1979-1980, dia mencetak 26 gol dan untuk kali pertama menjadi pencetak gol terbanyak. Kalle mengulanginya pada 1981 dengan 29 gol dan pada 1984 dengan 26 gol.

Selama 10 tahun bermain untuk Bayern Muenchen, Kalle mencetak 162 gol dalam 314 penampilannya dalam Bundesliga.

Pada era pelatih Csernai, Kalle menemukan pemain tengah Paul Breitner sebagai mitranya dan dia membentuk formasi yang kerap disebut sebagai ”Breitnigge”. Istilah ini dimunculkan pertama kali oleh surat kabar Jerman Bild.

Klub Bayern Muenchen, yang juga sering disebut sebagai ”FC Breitnigge”, meraih juara Bundesliga pada 1980 dan 1981 serta DFB-Pokal pada 1982 dan 1984.

Bayern gagal meraih juara Liga Champions pada 1982 ketika dikalahkan Aston Villa di final. Rummenigge menjadi pencetak gol terbanyak dengan enam gol.

Internazionale Milan

Pada 1984, ketika Kalle berusia 29 tahun, dia ”dijual” dengan nilai transfer 3 juta pounds ke Internazionale (Inter Milan). Angka itu memecah rekor nilai transfer masa itu.

Sebelumnya, nilai transfer Franz Beckenbauer ke New York Cosmos (AS) dan Paul Brietner ke Real Madrid (Spanyol) berkisar 1 juta dollar AS. Saat itu, banyak bintang sepak bola dunia bermain di Liga Serie A Italia.

Pada 1984, ketika Kalle berusia 29 tahun, dia ”dijual” dengan nilai transfer 3 juta pounds ke Internazionale (Inter Milan). Angka itu memecah rekor nilai transfer masa itu.

Rummenigge bermain di Inter Milan selama tiga tahun dan mencatat sukses.

Dia mengantarkan Inter meraih juara Serie A musim 1984-1985. Namun, karena Kalle didera cedera, kontraknya habis pada 1987.

Piala Dunia

Pelatih tim Jerman Helmut Schön memasukkan Rummenigge ke dalam skuad yang berlaga di Piala Dunia 1978.

Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Rummenigge mengukuhkan dirinya sebagai superstar dalam laga dunia tersebut. Sejak itu, banyak pengamat memprediksi Rummenigge, selain Maradona, akan menjadi bintang pada turnamen tersebut.

Cedera lutut mencegah Kalle tampil prima dengan segala kemampuannya. Manajer Jupp Derwall tidak sering menurunkan Kalle. Kontribusi Rummenigge yang selalu diingat adalah dalam laga semifinal klasik antara Jerman dan Perancis, selain gol hattrick-nya saat Jerman melibas Cile. Jerman Barat sempat tertinggal lalu memukul Perancis dalam adu penalti. Sayangnya, dalam laga final, tim Jerman yang sudah kelelahan dikalahkan tim Italia, 1-3.

Piala Dunia 1986 menjadi momen terakhir bagi karier internasional Rummenigge. Sekali lagi, Rummenigge tidak fit sepenuhnya. Namun, Franz Beckenbauer—sekarang pelatih—memintanya untuk ikut ke Meksiko. Kalle tampil di semua pertandingan, sebagian besar sebagai pemain pengganti.

Tim Jerman sekali lagi sukses mencapai babak final. Kalle menjadi kapten (untuk kali ke-52) dalam pertandingan internasionalnya ke-95 dan terakhir melawan tim Argentina di Stadion Azteca, Meksiko. Argentina menang 3-2 atas Jerman. Rummenigge mencetak satu gol Jerman dan menjadi kapten Jerman pertama yang mengalami kekalahan dua kali dalam final Piala Dunia.

Setelah itu, Kalle pindah ke Swiss, bermain untuk klub Divisi I, Servette FC, di Geneva. Pada musim terakhir, 1988-1989, dia mengakhiri kariernya di dunia sepak bola, menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Swiss dengan 24 gol.

Kalle akhirnya pensiun sebagai pemain sepak bola pada 1989.

Komentator TV

Pada 1990-1994, Rummenigge bekerja sebagai salah satu komentator TV untuk laga-laga timnas Jerman.

Pada 1991, Bayern Muenchen mengundang Franz Beckenbauer dan Karl-Heinz Rummenigge untuk kembali ke klub itu sebagai vice president. Rummenigge berada di posisi itu sampai 2002. Lalu, Kalle ditunjuk sebagai chairman of executive board klub terkemuka Jerman itu.

Pada 1991, Bayern Muenchen mengundang Franz Beckenbauer dan Karl-Heinz Rummenigge untuk kembali ke klub itu sebagai vice president. Rummenigge berada di posisi itu sampai 2002. Lalu, Kalle ditunjuk sebagai chairman of executive board klub terkemuka Jerman itu.

Peranan Kalle sebagai chairman adalah bertanggung jawab untuk hubungan eksternal, media baru, serta mewakili holding company dalam badan dan lembaga nasional-internasional.

Pada April 1983, dua artis Inggris, Alan & Denise, merekam lagu khusus untuk Rummenigge berjudul ”Rummenigge, what a man”. Lagu itu masuk ke urutan ke-43 tangga lagu Jerman.

Rummenigge kini hidup bahagia bersama istrinya, Martina, yang memberinya tiga putra dan dua putri.

SUMBER: DI MANA DIA SEKARANG, KOMPAS SIANG DIGITAL EPAPER, SABTU 5 JULI 2014