ROBERT ADHI KSP

Edinson Cavani menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas unggahannya di media sosial setelah kemenangan Mancheste United atas Southampton hari Minggu (29/11/2020)
“Pesan yang saya unggah setelah pertandingan hari Minggu dimaksudkan sebagai salam kasih sayang kepada seorang teman, berterima kasih atas ucapan selamatnya setelah pertandingan. Saya tidak menyinggung siapapun. Saya sepenuhnya menentang rasisme dan menghapus pesan tersebut segera setelah dijelaskan bahwa pesan tersebut dapat diartikan berbeda. Untuk ini, saya ingin meminta maaf dengan tulus,” kata Edinson Cavani dalam pernyataan resminya, Senin (30/11/2020).
Ungkapan “Gracias negrito” yang digunakan Cavani untuk berterima kasih kepada para follower-nya yang memberi selamat kepada dia atas penampilannya dalam pertandingan di kandang Southampton.
Pesan yang saya unggah setelah pertandingan hari Minggu dimaksudkan sebagai salam kasih sayang kepada seorang teman, berterima kasih atas ucapan selamatnya setelah pertandingan. Saya tidak menyinggung siapapun. Saya sepenuhnya menentang rasisme dan menghapus pesan tersebut segera setelah dijelaskan bahwa pesan tersebut dapat diartikan berbeda. Untuk ini, saya ingin meminta maaf dengan tulus.
EDINSON CAVANI
Terancam Larangan Tiga Kali Bermain
Striker Manchester United asal Uruguay ini terancam menghadapi larangan tiga pertandingan jika Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) menganggap dia menggunakan bahasa diskriminatif atau rasis dalam Instagram Story yang dibagikannya pada Minggu malam.
FA mengonfirmasi sedang menyelidiki unggahan Cavani tersebut, yang diunggah tak lama setelah ManUnited menang 3-2 atas Southampton. Dalam pertandingan itu, Cavani mencetak dua gol setelah masuk sebagai pemain pengganti.

Unggahan di media sosial diatur dalam Peraturan FA. Jika komentar dianggap menyertakan referensi ke asal etnis, warna kulit, ras, atau kebangsaan seseorang, itu akan dianggap sebagai faktor yang berpotensi memberatkan dalam hukuman apa pun. Peraturan ini memperjelaskan bahwa pemilik akun media sosial bertanggung jawan atas konten apa pun yang diunggah di akun mereka, baik oleh diri sendiri maupun oleh pihak ketiga. Selain itu, menghapus unggahan yang tidak pantas, tidak serta merta mencegah penerapan sanksi.
https://platform.twitter.com/widgets.jsCon mucho trabajo pudimos ganar un partido muy difícil, a seguir trabajando muchachos! 💪
— Edi Cavani Official (@ECavaniOfficial) November 29, 2020
With a lot of effort we won a difficult game, let's keep working hard lads! 💪 🔴 #MUFC @ManUtd @premierleague #SOUMUN pic.twitter.com/CT7LwYs83u
Kasus Bernardo Silva dan Luis Suarez
Tahun lalu, Bernardo Silva dari Manchester City dilarang bermain satu kali pertandingan setelah mengunggah dan kemudian menghapun tweet yang membandingkan rekan satu timnya, Benjamin Mendy, dengan tokoh kartun pada merek coklat Spanyol.
Jika FA memutuskan untuk melanjutkan kasus ini, FA akan menulis surat ke Cavani dalam beberapa hari ke depan.
Kata yang dipertanyakan yaitu “negrito” mengingatkan kembali perselisihan terkenal antara teman Cavani dan rekan satu tim Uruguay, Luis Suarez, dan Patrice Evra dalam pertandingan Liverpool vs Manchester United pada 2011 silam. Kata itu diyakini ungkapan Suarez kepada Evra. Striker ini mengakui telah mengatakan “negro” tetapi melakukannya dengan cara yang ramah seperti yang biasa terjadi di Uruguay.
Namun panel disiplin FA menolak penjelasan Suarez dan menganggap Suarez menggunakan kata itu dengan cara merendahkan. Meskipun dia bukan seorang rasis tetapi dia dianggap telah melecehkan rasial terhadap Evra. Suarez kemudian didenda 40.000 Poundsterling dan dilarang bermain delapan pertandingan.
Pada awal musim ini, FA menerbitkan pedoman baru tentang bahasa dan perilaku rasis di media sosial. Mereka yang melanggar dilarang bermain minimal tiga pertandingan.
(Diolah dari laman resmi Manchester United dan situs The Guardian)