ROBERT ADHI KSP
Mantan pemimpin Hongkong Donald Tsang (70), Senin (5/10), didakwa melakukan korupsi pada saat dia mengelola Hongkong. Tsang yang menjabat Kepala Eksekutif Hongkong selama tujuh tahun sejak 2005 menjadi pejabat tertinggi Hongkong yang menghadapi sidang korupsi.
Tsang mengakhiri masa jabatannya pada Juni 2012 setelah mengakui menerima hadiah dari taipan Hongkong dalam bentuk perjalanan kapal pesiar mewah dan jet pribadi. Namun, Tsang menegaskan bahwa hal itu tak terkait konflik kepentingan.
Sejak saat itu, Tsang diselidiki oleh Komisi Independen Antikorupsi (Independent Commission Against Corruption/ICAC).
Hongkong selama ini dilihat sebagai kota yang dikelola dengan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Namun, kasus-kasus terbaru telah menimbulkan kecurigaan publik terhadap hubungan pemerintah dan pemimpin industri. Publik Hongkong curiga dengan peranan sistem Tiongkok terkait hubungan personal atau guanxi yang cenderung menggemukkan roda bisnis.

Deputi Tsang lebih dulu didakwa korupsi
Sebelumnya, tulis The Guardian, mantan deputi pemimpin eksekutif Hongkong Rafael Hui dipenjara karena korupsi setelah dinyatakan bersalah menerima suap dari taipan properti Thomas Kwok dan saudaranya, Raymond Kwok.
Ketika menjabat kepala sekretariat administrasi, Hui adalah deputi Tsang pada periode 2005-2007. Hui dipenjara pada Desember setelah divonis 7,5 tahun atas lima dakwaan korupsi dan hukuman itu membuatnya menjadi pejabat tertinggi di Hongkong pada saat itu yang terbukti menerima suap.
Jaksa mengatakan, Hui menikmati standar hidup tinggi yang boros, yang melampaui gaji resminya. Hui memiliki perempuan simpanan di Shanghai, memberi perempuan itu hadiah berupa tas, arloji, dan properti mewah. Hui didakwa menerima 34 juta dollar Hongkong atau sekitar 4,39 juta dollar AS untuk menjadi “mata dan telinga” taipan Kwok dalam pemerintahan.
Adapun Thomas Kwok divonis lima tahun penjara atas dakwaan penyuapan terhadap Hui, sedangkan saudaranya, Raymond Kok, dinyatakan bersih.
Menanggapi vonis terhadap Hui, Tsang kemudian menulis surat kepada pengadilan, memohon keringanan hukuman untuk Hui.
Siapa Donald Tsang
Siapa Donald Tsang? Ketika Donald Tsang Yam-kuen ikut dalam pemilihan pemimpin eksekutif Hongkong satu dekade yang lalu, Tsang menjanjikan layanan publik yang bersih dan efisien. “Apakah ini Hongkong yang kita ketahui? Apakah ini Hongkong yang kita banggakan?” demikian kata-kata Tsang yang menyihir publik Hongkong saat itu seperti diungkap South China Morning Post.
Karier Tsang menanjak pada 1995 ketika gubernur terakhir Hongkong Chris Patten mempromosikan Tsang sebagai sekretaris keuangan dan menjadi orang Tiongkok pertama yang menduduki posisi ketiga dalam pemerintahan Hongkong. Tsang melanjutkan peranannya setelah serah terima Hongkong dari Inggris ke Tiongkok pada 1997 dan berhasil menangani krisis keuangan Asia dengan sukses.
Enam tahun kemudian, dia menjabat kepala sekretaris administrasi setelah pendahulunya, Anson Chan Fang On-sang, secara mengejutkan mundur dari tim pemimpin eksekutif Tung Chee-hwa.
Tsang tidak terlalu berprestasi setelah menduduki posisi nomor 2 di pemerintahan Hongkong. Ketika muncul kasus SARS pada 2003, dia ditugaskan melakukan kampanye bersih-bersih kota. Namun, tugas ini lebih banyak menjadi bahan ejeken daripada pengakuan warga.
Pada 2005 setelah pemimpin eksekutif Hongkong Tung Chee-hwa mengundurkan diri di tengah merosotnya popularitasnya, Tsang menjadi satu-satunya calon potensial yang menggantikan Tung.
Tsang menikmati bulan madu popularitas dalam dua tahun kepemimpinannya, warisan sisa waktu pemerintahan Tung. Namun, dukungan terhadap Tsang menurun setelah pemilihan umum ulang 2007.
Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Tsang hancur secara dramatis pada hari-hari terakhirnnya di panggung politik Hongkong. Terutama setelah publik Hongkong mengetahui bagaimana kedekatan Tsang dengan para taipan bisnis, dan bagaimana Tsang menginap di kamar suite hotel-hotel mewah di luar negeri.
Tsang diduga ditawari menyewa apartemen mewah di Shenzhen dari pebisnis Bill Wong Cho-bau setelah Dewan Eksekutif memberikan penghargaan lisensi penyiaran digital kepada DBC di mana saham terbesarnya dimiliki Wong. Namun, saat itu Tsang lolos dari mosi tidak percaya dan upaya pemakzulan yang dilakukan legislatif.
Satu bulan sebelum masa tugasnya berakhir pada Juli 2012, Tsang menyampaikan permohonan maaf atas skandal yang paling memalukan dalam kehidupan publiknya.
Tak ada toleransi terhadap koruptor
Melihat kasus korupsi yang menjerat mantan pemimpin eksekutif Hongkong itu, sangat menarik mengetahui apa yang terjadi pada babak berikutnya. Apakah Hongkong tetap akan membersihkan diri dari koruptor-koruptor tingkat tinggi seperti ketika pada empat dekade yang lalu, bekas wilayah koloni Inggris itu mulai membersihkan diri menyusul protes rakyat di jalan setelah Peter Godber, inspektur polisi, melarikan diri saat diperiksa dalam kasus korupsi.
Aksi protes rakyat Hongkong terhadap korupsi Peter Godber itu telah melahirkan ICAC, badan pemerintah yang memiliki kekuatan investigatif, yang mengadopsi tiga pendekatan, yaitu hukuman, pendidikan, dan pencegahan. Pendidikan antikorupsi dimulai sejak taman kanak-kanak. Karakter diciptakan ICAC menghadirkan anak-anak dengan kisah dan dilema etis, di mana orang jujur selalu menang.
Setelah dua generasi mengadopsi pendekatan antikorupsi ini, terjadi pergeseran budaya dalam sikap rakyat Hongkong. Saat ini, masyarakat Hongkong tidak pernah menoleransi aksi korupsi. Mereka yang melanggar aturan akan dipermalukan oleh kawan-kawan mereka sendiri. Saat ini makin banyak orang Hongkong yang mendatangi ICAC, melaporkan dugaan korupsi.
Jika kini mantan pemimpin eksekutif Hongkong Donald Tsang menghadapi sidang korupsi dan mantan deputinya Rafael Hui mendekam di penjara juga karena korupsi, itu artinya masyarakat Hongkong tetap tidak pernah toleran terhadap aksi-aksi korupsi, siapapun pelakunya.
SUMBER: DUDUK PERKARA, KOMPAS PRINT.COM, SENIN 5 OKTOBER 2015