Robert Adhi Ksp

Robert Adhi Ksp

Cari
Lanjut ke konten
  • Sekilas Saya (About Me)
  • Buku-buku Robert Adhi Ksp
  • Arsip Kompas
  • Buku
  • Pariwisata
  • Pengalaman Menjadi Wartawan
  • Duduk Perkara
  • Kolom
  • Sudut Pandang
  • Teknologi Informasi
  • Video
  • Musik
  • internet
  • Perkotaan
Duduk Perkara, internet, Media Sosial

Peran Media Sosial Mengantar Jokowi ke Istana

22 Oktober 2014 Robert Adhi Ksp

Peran Media Sosial

ROBERT ADHI KSP

Hari Senin, 20 Oktober 2014, Joko Widodo resmi menjabat presiden ketujuh Republik Indonesia. Joko Widodo hadir di era media sosial yang mendapat dukungan melalui media sosial, antara lain Facebook dan Twitter.

Linimasa Twitter di Indonesia sejak Senin pagi sudah diramaikan dengan hashtag atau tanda pagar (tagar) #PresidenJokowi. Tagar ini sempat menjadi topik tren (trending topic) Twitter dunia. Selasa ini, tagar itu menjadi tren topik Twitter di Indonesia. Lebih dari satu juta kicauan di dunia maya menyebut nama Joko Widodo dalam waktu 24 jam terakhir.

Dari berbagai kicauan, ada kesan, jutaan pengguna media sosial ikut mengawal dan mengantarkan Jokowi ke Istana.

Para pengguna media sosial menyampaikan selamat bertugas dan berharap presiden baru Republik Indonesia mampu membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara maju.

Jauh hari sebelum Jokowi berkantor di Istana, media sosial sudah diramaikan dengan dukungan terhadap Jokowi. Ketika pada 2012 Jokowi menjadi calon gubernur DKI Jakarta, sudah muncul akun media sosial Facebook dan situs (blog) pendukung Jokowi. Banyak relawan media sosial turun tangan membantu Jokowi menghadapi kampanye hitam dan fitnah yang tersebar di dunia maya.

Kegairahan pengguna media sosial makin terasa selama masa kampanye calon presiden 2014. Tiada hari tanpa kicauan dan komentar tentang Jokowi. Berulang kali tagar yang berkaitan dengan Jokowi masuk dalam topik tren dunia dan Indonesia.

Bahkan, pertandingan sepak bola Piala Dunia di Brasil kalah riuh dibandingkan dengan kampanye pemilihan presiden Indonesia. Pengguna media sosial lebih tertarik membahas calon presiden yang didukung daripada tim-tim sepak bola yang berlaga di Brasil.

Ketika Jokowi berulang tahun ke-53 pada 21 Juni 2014, misalnya, tagar #JokowiUltah meramaikan topik tren Twitter dunia. Bersamaan dengan itu, tagar #AkhirnyaMilihJokowi yang dipelopori dan dipopulerkan artis dan seniman Indonesia, di antaranya Mira Lesmana dan Sherina, menjadi topik tren dunia.

Menjelang hari pencoblosan 9 Juli 2014, tiga topik tren di Indonesia yang berkaitan dengan pemilihan presiden dan Jokowi masuk dalam daftar topik tren teratas, di antaranya #Jokowi_utkNKRIHebat, #9JuliJanganSalahPilih, dan #PilihNo2_utkNKRI Hebat.

Yang unik, sejumlah artis dan selebritas kondang dari mancanegara ikut berkicau di Twitter memberikan dukungan kepada Jokowi, termasuk penyanyi Sting dan pesepak bola Radja Nainggolan yang bermain di Liga Italia Serie A.

Bukan hanya media sosial Twitter yang gegap-gempita dengan kicauan seputar Jokowi, melainkan juga Facebook, Youtube, dan media sosial lain. Di Youtube, pendukung Jokowi di mancanegara mengunggah video deklarasi dukungan mereka.

Peran media sosial

Sebenarnya fenomena dukungan rakyat di media sosial terhadap calon presiden, seperti yang terjadi di Indonesia, sudah terjadi dalam kampanye pemilihan presiden di Amerika Serikat. Barack Obama adalah contoh presiden yang meraih dukungan besar dari jutaan pengguna media sosial di AS.

Obama yang sebelumnya senator di Negara Bagian Illinois sukses memanfaatkan internet untuk menjaring pendukung dan mengumpulkan dana kampanye secara online ketika menjadi calon presiden AS tahun 2008. Ketika Obama mencalonkan diri sebagai presiden, penetrasi internet di AS sekitar 71,9 persen dari 303,8 juta penduduk.

Pada masa itu, Obama memiliki akun media sosial Facebook, Twitter, LinkedIn, Friendster, dan MySpace. Obama menyapa rakyat AS melalui media-media sosial yang populer di negeri itu. Hasilnya, Obama mencatat sejarah baru, menjadi orang kulit hitam pertama yang tinggal di Gedung Putih dan memimpin negara demokrasi.

Pada pemilihan periode kedua 2012, Obama masih mengandalkan media sosial sebagai alat utama menjangkau pendukung. Media sosial Google Hangouts yang populer belakangan juga dimanfaatkan secara maksimal. Penetrasi internet di AS pada 2012 tercatat 78,3 persen dari 318,8 juta penduduk.

Obama dan Jokowi memiliki persamaan, mendapat dukungan dari pengguna media sosial. Keduanya juga memiliki tim media sosial yang piawai memanfaatkan semua jenis media sosial secara maksimal.

Tahun 2000-an memang era media sosial sehingga banyak pemimpin bangsa, termasuk pemimpin daerah, memanfaatkan media sosial untuk menyapa rakyat. Siapa yang menguasai media sosial, dialah yang akan memimpin negara. Dan itu sudah dibuktikan Obama di AS dan Jokowi di Indonesia.

Jauh sebelum media sosial populer, Franklin Delano Roosevelt yang menjabat Presiden AS (1933-1945) memanfaatkan kejayaan radio untuk menjangkau pendukung. John Fitzgerald Kennedy yang menjabat Presiden AS (1961-1963) memanfaatkan televisi untuk menyapa pendukung.

Jokowi tentu saja tidak hanya didukung di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Syukuran rakyat sepanjang Senin kemarin membuktikan hal itu. Ribuan orang rela berpanas-panas disengat matahari berjalan kaki di sepanjang jalan utama di Jakarta untuk sekadar melihat Jokowi dari dekat. Ribuan orang rela menunggu Jokowi muncul di Lapangan Monas sore hari untuk mendengarkan pidato.

Fenomena Jokowi memang luar biasa. Presiden yang lahir dari rakyat, didukung sebagian besar rakyat, dan mengabdikan diri untuk rakyat. Seorang pemimpin sederhana yang rendah hati, yang tidak menonjolkan ego, dan lebih mengutamakan dialog untuk menyelesaikan berbagai persoalan.

Pengguna media sosial tetap akan mengawal Jokowi dan Jusuf Kalla memimpin bangsa dan negara Indonesia selama lima tahun ke depan. Selamat bekerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Saatnya bekerja, bekerja, dan bekerja!

SUMBER: DUDUK PERKARA, KOMPAS SIANG DIGITAL EPAPER, SELASA 21 OKTOBER 2014

Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • Google
  • Twitter
  • LinkedIn
  • Cetak
  • Surat elektronik
  • Pinterest

Sukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Barack ObamaFacebookFranklin Delano RooseveltJohn Fitzgerald KennedyJoko WidodoJokowiJusuf KallaLinkedInPemilihan Presiden Republik Indonesia 2014Trending Topic TwitterTwitter

Navigasi tulisan

Tulisan SebelumnyaBryan Adams, Penyanyi Rock Kanada Paling SuksesTulisan SelanjutnyaLenyapnya Merek Nokia

Instagram

Green tea latte & my new book “Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden” (masih dummy/print-on-demand karena masih diperiksa ulang sebelum naik cetak) @bukukompas @starbucks @starbucksindonesia #saturdaynight #enjoylife #newbook #sofjanwanandidantujuhpresiden #sofjanwanandi #robertadhiksp #april2018

Tulisan Terbaru

  • Pengalaman Meliput Konflik Masyarakat di Kalimantan Barat 3 April 2018
  • Daoed Joesoef Diajak Pulang Dirikan CSIS 26 Januari 2018
  • Cosmas Batubara Rayakan Pesta Emas Perkawinan 13 Januari 2018
  • Pangeran Harry Akan Menikah dengan Artis Meghan Markle Maret 2018 27 November 2017
  • Pembantaian Munich 1972 dan Pembalasan Mossad 7 September 2017
  • MRT ke Serpong 7 September 2017
  • Teori Konspirasi dalam Kematian Putri Diana 1 September 2017
  • Richard Nixon, Presiden Pertama AS yang Mundur karena Skandal 11 Agustus 2017
  • Selasa Siang Berdarah di Hotel JW Marriott 9 Agustus 2017
  • “Shopping Street” 7 Agustus 2017
  • Hidup Sederhana Orang-orang Superkaya Dunia 25 Juli 2017
  • Satu Windu Setelah Bom Guncang Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta 17 Juli 2017
  • Ketika Perancis Terlibat Deportasi 13.000 Orang Yahudi ke Auschwitz 17 Juli 2017
  • Benarkah Telegram Sarana Komunikasi Kelompok Teroris? 15 Juli 2017
  • Manchester United, Klub Inggris Paling Banyak Meraih Trofi 25 Mei 2017
  • Digital Hub BSD Dirancang Menjadi ”Silicon Valley” Indonesia 19 Mei 2017
  • Katakan dengan Bunga 26 April 2017
  • Pusat Kendali dan Aplikasi Digital Permudah Warga 25 April 2017
  • Serpong, dari Hutan Menjadi Kota Baru 16 April 2017
  • Tony Wenas, Sang “Trouble Shooter”: “Problem is My Middle Name” 9 April 2017
  • Tony Wenas, Chief Entertainment Officer 25 Maret 2017
  • Korupsi Proyek Pemerintah dan Rekayasa Sejak Perencanaan 19 Maret 2017
  • Pembelian Mobil Anggota DPR-GR di Antara Jeritan Rakyat 12 Maret 2017
  • Korupsi Wakil Ketua DPR-GR Tahun 1965 10 Maret 2017
  • QLED, Teknologi Pertama TV di Dunia dengan Kekayaan Warna 100 Persen 7 Maret 2017
  • Raja Arab Saudi Faisal Bertamu ke Indonesia pada Juni 1970 1 Maret 2017
  • Jalan Lintas Sumatera sejak Dulu Rawan Kejahatan dan Pungli 28 Februari 2017
  • Berkunjung ke Markas Besar Interpol di Lyon 7 November 2016
  • Meliput Sidang Interpol di Senegal 7 November 2016
  • Tukang Sayur Bisa Beriklan Gratis di Google Bisnisku 12 September 2016
  • Google, Usaha Rintisan, dan UKM Indonesia 23 Agustus 2016
  • Gelombang Ledakan Bom di Thailand dan Pengolakan Politik Pasca Referendum 12 Agustus 2016
  • Serangan Simbolik di Normandia 27 Juli 2016
  • Yahoo, Akhir Tragis Raja Internet Era 1990-an 26 Juli 2016
  • Penembakan di Munich, Pengamuk atau Teroris? 25 Juli 2016
  • Serangan dalam Kereta di Wuerzburg dan Kebijakan Merkel soal Pengungsi 19 Juli 2016
  • Malam Berdarah di Kota Nice 16 Juli 2016
  • Skystar UMN Cetak “Technopreneur” Muda 23 Juni 2016
  • Tito Karnavian, Kombinasi Polisi Lapangan dan Polisi Intelektual 15 Juni 2016
  • Apa yang Diinginkan Microsoft Setelah Mengakuisisi LinkedIn? 14 Juni 2016
  • Hari Berdarah di Kelab Malam di Orlando 13 Juni 2016
  • Warisan Putera Astaman: Dari Samsat sampai Patroli Keamanan Sekolah 10 Juni 2016
  • Catatan dari Sisilia, Pulau Asal Mafia 2 Juni 2016
  • Pemikiran Awaloedin Djamin tentang Polri Masih Relevan 1 Juni 2016
  • VIDEO: Borobudur Marathon 2016 1 Juni 2016
  • Mabuk Laut Selama 28 Jam di Kapal Patroli Polisi 31 Mei 2016
  • Bermalam di Ladang Ganja Aceh 30 Mei 2016
  • Disemprot Dandim 30 Mei 2016
  • Ketika Melintasi Hutan Karet Serpong 30 Mei 2016
  • Terjeblos Masuk ke Tanah Longsor di Tasikmalaya 30 Mei 2016

Kategori

Arsip Kompas CEO Di mana Dia Sekarang Duduk Perkara Film Hubungan Antarnegara Infrastruktur Internasional internet Jurnalistik Kepemimpinan Kepolisian Kerusuhan Kolom Korupsi Media Media Sosial Musik Pariwisata Pemerintahan Pengalaman Menjadi Wartawan Perjalanan Perkotaan Profil Sosok Sudut Pandang Teknologi Teknologi Informasi Terorisme Transportasi

Arsip

  • April 2018 (1)
  • Januari 2018 (2)
  • November 2017 (1)
  • September 2017 (3)
  • Agustus 2017 (3)
  • Juli 2017 (4)
  • Mei 2017 (2)
  • April 2017 (4)
  • Maret 2017 (6)
  • Februari 2017 (1)
  • November 2016 (2)
  • September 2016 (1)
  • Agustus 2016 (2)
  • Juli 2016 (5)
  • Juni 2016 (8)
  • Mei 2016 (8)
  • Januari 2016 (2)
  • November 2015 (1)
  • Oktober 2015 (2)
  • September 2015 (5)
  • Agustus 2015 (5)
  • Juli 2015 (2)
  • Juni 2015 (3)
  • Mei 2015 (11)
  • April 2015 (9)
  • Maret 2015 (12)
  • Februari 2015 (13)
  • Januari 2015 (11)
  • Desember 2014 (17)
  • November 2014 (8)
  • Oktober 2014 (9)
  • September 2014 (13)
  • Agustus 2014 (9)
  • Juli 2014 (11)
  • Juni 2014 (9)
  • Mei 2014 (9)
  • April 2014 (8)
  • Maret 2014 (5)
  • Februari 2014 (8)
  • Januari 2014 (2)
  • Desember 2013 (8)
  • November 2013 (4)
  • Oktober 2013 (10)
  • September 2013 (8)
  • Agustus 2013 (7)
  • Mei 2013 (1)

Facebook

Facebook
Iklan

Writing is the Painting of the Voice

Search

Statistik Blog

  • 188,961 hits
Follow Robert Adhi Ksp on WordPress.com

Tulisan paling banyak dibaca hari ini

  • Andrea Corr, Si Cantik dari Irlandia
    Andrea Corr, Si Cantik dari Irlandia
  • Jalan Lintas Sumatera sejak Dulu Rawan Kejahatan dan Pungli
    Jalan Lintas Sumatera sejak Dulu Rawan Kejahatan dan Pungli
  • Josh Groban, "You Raise Me Up"
    Josh Groban, "You Raise Me Up"
  • Industri MICE dan Gairah Pariwisata
    Industri MICE dan Gairah Pariwisata
  • Serpong, "Surga" bagi Penikmat Musik
    Serpong, "Surga" bagi Penikmat Musik
  • Paul McCartney, Pencipta Lagu-lagu The Beatles
    Paul McCartney, Pencipta Lagu-lagu The Beatles
  • Pembantaian Nanjing dan Hubungan Tiongkok-Jepang
    Pembantaian Nanjing dan Hubungan Tiongkok-Jepang
  • Polusi di Kota-kota Besar di Dunia
    Polusi di Kota-kota Besar di Dunia
  • Rahasia Umur Panjang dan Hidup Bahagia Johnny Widjaja
    Rahasia Umur Panjang dan Hidup Bahagia Johnny Widjaja
  • Johannes Hariyanto: Dulu "Sales" Sekarang Pemilik Pengembang TreePark Group
    Johannes Hariyanto: Dulu "Sales" Sekarang Pemilik Pengembang TreePark Group

Ikuti saya di Twitter

Twit Saya

Tag

  • A Day with Google
  • Alam Sutera
  • Angela Merkel
  • Apple
  • Barack Obama
  • Basuki Tjahaja Purnama
  • Belanda
  • BSD City
  • Bus Transjakarta
  • Celine Dion
  • China
  • Committee to Protect Journalists
  • commuter line
  • Dilma Rousseff
  • Di Mana Dia Sekarang
  • Electronic Road Pricing
  • Enrique Pena Nieto
  • Facebook
  • Fidel Castro
  • Francois Hollande
  • Google
  • Hongkong
  • ICAC
  • Ignasius Jonan
  • Indonesia
  • Indonesia Convention Exhibition
  • Internet
  • Intro Jazz Bistro & Cafe
  • iPhone
  • Italia
  • Jakarta
  • Jerman
  • Johnny Widjaja
  • Jokowi
  • Joko Widodo
  • Jusuf Kalla
  • Kemacetan lalu lintas
  • Kompas Gramedia
  • korupsi
  • KRL
  • Kuba
  • Lee Hsien Loong
  • Li Keqiang
  • Living World
  • Mass Rapid Transit
  • McKinsey Global Institute
  • media sosial
  • Michael Widjaja
  • mobil murah
  • Monorel
  • MRT
  • Paus Fransiskus
  • Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2014
  • Perancis
  • Plaza Senayan
  • Polri
  • Reporters Without Borders
  • Ridwan Kamil
  • Serpong
  • Shinta Widjaja Kamdani
  • Sinarmas Land
  • Sintesa Group
  • Summarecon Mal Serpong
  • Susilo Bambang Yudhoyono
  • Taiwan
  • telepon seluler
  • Terorisme
  • Tiongkok
  • Trending Topic Twitter
  • Trotoar
  • Twitter
  • UNESCO
  • Xi Jinping
  • Xinjiang
  • YouTube

Statistik Blog

  • 188,961 hit
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Batal
loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.
%d blogger menyukai ini: